Laporan Wartawan Grid.ID, Maria Novika Diah Siswari
Grid.ID - Penyerangan Rusia terhadap Ukraina kini sontak menjadi perhatian dunia.
Presiden Rusia, Vladimir Putin, mengumumkan operasi militer istimewa dan menyerang Ukraina pada subuh hari tadi.
Keputusan ini pun seakan menjadi peringatan akan perang terbesar yang terjadi di Eropa sejak 1945.
Tak lama setelah pengumuman yang dibuat Putin pada siaran langsung televisi pada pukul 05.00 waktu Ukraina, terdengar ledakan di beberapa wilayah di Ukraina.
Melansir dari TheGuardian.com, ledakan tersebut terdengar di beberapa kota di wilayah Ukraina, salah satunya ibukota Kyiv.
Disebut dalam skala besar, pihak Ukraina menyebut bahwa Rusia menyerang mereka dengan misil cruise dan ballistic dengan menargetkan infrastruktur dekat dengan kota besar seperti Kyiv, Kharkiv, Mariupol, dan Dnipro.
Ledakan dari roket artileri membuat cahaya di langit malam dekat kota Mariupol di Ukraina.
Seorang penasihat senior kementerian dalam negeri Ukraina mengatakan bahwa tampaknya pasukan Rusia akan segera bergerak ke Kharkiv, yang berjarak sekitar 20 mil dari perbatasan negara.
Sirene serangan udara terdengar di ibu kota dan penduduk Kharkiv berlindung di metro kota, pemandangan yang belum pernah terlihat di kota-kota itu sejak 1941.
"Putin baru saja melancarkan invasi skala besar pada Ukraina," ujar Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba.
"Kota-kota Ukraina yang damai kini sedang diserang. Ini adalah agresi perang. Ukraina akan mempertahankan diri dan menang. Dunia dapat dan harus menghentkan Putin. Sekarang waktunya," lanjutnya.
Putin pun melontarkan pembenaran dan mengungkap alasan atas serangan yang ia layangkan.
"Terdapat gerakan anti-Rusia yang muncul di tanah bersejarah milik kita," seru Putin.
"Operasi militer istimewa telah diputuskan," lanjutnya.
Keputusan ini disebut dibuat Putin dengan alasan 'demiliterisasi dan denazifikasi' Ukraina, menggemakan tema propaganda Kremlin, klaim palsu bahwa pemerintah Kyiv dikendalikan oleh sayap kanan.
"Kami tidak bermaksud untuk menduduki Ukraina," ungkap Putin.
Selain itu dia juga melontarkan peringatan yang cukup menyeramkan bagi negara-negara lain.
"Untuk siapa saja pihak luar yang berniat ikut campur: bersiaplah untuk menerima konsekuensi terberat yang pernah kalian lihat dalam sejarah. Semua keputusan sudah diambil, saya harap kalian paham," papar Putin.
Baca Juga: Bule Rusia Curhat Pengalaman Tinggal di Indonesia, Risih Ditanya Sudah Mandi Atau Belum
(*)