Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Belum lama ini artis Nagita Slavina menjadi sorotan gegara minyak goreng.
Bukan tanpa alasan, di tengah harga minyak goreng yang melambung dan langka, istri Raffi Ahmad itu memilih jenis minyak goreng yang terbilang mahal.
Hal itu terlihat dalam tayangan YouTube Rans Entertainment, ketika Nagita Slavina tengah berbelanja di salah satu supermarket di daerah Bali.
“Canola oil, kan? Cukup nggak sih?” tanya Nagita pada asistennya seperti Grid.ID kutip, Jumat (25/2/2022).
“Cukup mbak,” jawab sang asisten.
Mengutip laman Nova, ternyata harga minyak goreng canola berisi 3,5 liter bisa mencapai harga Rp 250 hingga Rp 340 ribu.
Minyak canola sendiri adalah salah satu minyak yang paling banyak digunakan dalam industri makanan.
Dilansir Grid.ID dari Kontan.co.id, canola oil merupakan minyak nabati yang diolah dari tanaman kanola atau canola.
Minyak ini juga seringkali digunakan sebagai lemak tambahan dalam makanan pendamping air susu ibu (MPASI), loh.
Harganya memang relatif mahal dibandingkan dengan minyak sawit dan sering disebut lebih sehat.
Minyak canola mengandung 63% lemak tak jenuh tunggal dan asam alfa-linoleat, turunan dari omega-3.
Meskipun demikian, ternyata ada efek samping yang dimiliki oleh minyak canola bagi kesehatan.
Berikut beberapa efek samping dan bahaya minyak canola seperti dirangkum dari laman Medical News Today, Jumat (25/2/2022).
1. Kesehatan jantung
Meskipun penjual sering mempromosikan minyak canola sebagai lemak yang menyehatkan jantung dan alternatif untuk minyak lainnya, beberapa penelitian menganggapnya berpotensi berbahaya.
Satu studi 2018 menunjukkan bahwa orang yang menggunakan minyak canola untuk memasak mungkin lebih cenderung memiliki sindrom metabolik.
Belum jelas apakah minyak canola berbahaya atau bermanfaat bagi kesehatan jantung, sehingga diperlukan lebih banyak penelitian.
2. Peradangan
Banyak penelitian pada hewan telah menghubungkan minyak canola dengan stres oksidatif dan peningkatan peradangan.
Sebuah studi 2018 menunjukkan bahwa memanaskan minyak canola menghasilkan senyawa yang meningkatkan penanda inflamasi pada tikus.
Sel inflamasi dan kekebalan sensitif terhadap perubahan.
3. Penyakit Alzheimer
Sebuah studi tahun 2017 yang melibatkan tikus untuk mensimulasikan penyakit Alzheimer menunjukkan bahwa konsumsi kronis minyak canola dapat berdampak negatif pada memori.
Akan tetapi, sebelum peneliti dapat memastikan apakah minyak canola berbahaya atau sehat, memang masih diperlukan penelitian lebih lanjut.
(*)