Laporan Wartawan Grid.ID, Novia
Grid.ID - Presiden Rusia Vladimir Putin akhirnya benar-benar melakukan serangan militer ke Ukraina.
Sejumlah media massa melaporkan, Rusia telah melakukan serangan dan meledakkan kota-kota besar di Ukraina.
Ledakan dahsyat di berbagai wilayah besar kota ukraina itu, diketahui berlangsung sejak Kamis (24/2/2022) waktu setempat.
Tak lama mendeklarasikan perang dengan Ukraina, orang nomor satu Rusia itu lantas mengirim serangan bertubi-tubi.
Dan kini, kekhawatiran negara Barat tentang perang dunia ke-3 seolah benar-benar terbukti.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyatakan, Vladimir Putin telah memerintahkan militernya untuk menyerang infrastruktur militer dan penjaga perbatasan negaranya.
Dari video udara dan darat yang dipublikasikan berbagai media, Vladimir Putin memerintahkan persenjataan berat memasuki perbatasan Ukraina.
Bahkan, ratusan ribu tentara Rusia dikerahkan dan beberapa waktu sebelumnya pesawat pembom Rusia hilir mudik di wilayah perbatasan Ukraina.
Memicu peperangan hebat, kini sosok Presiden Rusia Vladimir Putin tengah mencuri perhatian dunia.
Disampaikan dari Kompas.com dan Tribunnews.com, Jumat (25/2/2022), mantan agen rahasia di era Uni Soviet (KGB), ni disebutkan telah menjadi orang nomor satu Rusia selama 22 tahun.
Bahkan, ia dikabarkan akan terus menjabat dan menduduki posisinya hingga tahun 2036.
Sosok Vladimir Vladimirovich Putin di dunia politik memang terkenal moncer di kalangan dunia.
Bahkan, ada yang menyebut 'Negeri Beruang Merah' ini tak akan menjadi seperti sekarang tanpa kuasa Vladimir Putin.
Menjadi orang nomor satu Rusia, Vladimir Putin diketahui sebagai sosok pria kelahiran Leningrad (sekarang Saint Petersburg), Uni Soviet (sekarang Rusia), 7 Oktober 1952.
Sebelum menduduki kursi kepresidenan, Putin sempat menjadi perdana menteri dari 1999 hingga 2000.
Jabatan itu mengantarnya menjadi presiden pada periode 2000-2008, sebelum kembali menjadi perdana menteri pada periode 2008-2012.
Pada 7 Mei 2012, pria yang berkuliah di Universitas Negeri Leningrad ini menjabat kembali sebagai presiden Rusia sampai saat ini.
Lahir dari keluarga sederhana, ayah Putin adalah seorang veteran di masa Perang Dunia II dengan banyak tanda jasa.
Setelah pensiun, ayahnya diketahui jadi buruh dan bekerja di sebuah pabrik.
Karena keuangan keluarga yang sangat tidak memadai akhirnya ibunya pun ikut mencari nafkah jadi buruh harian.
Di masa kecil dan remajanya dulu, Putin dikenal amat menyukai novel dengan tema agen rahasia.
Saat duduk di bangku bersekolah, Putin juga memiliki keberanian yang tak main-main.
Ia diketahui telah mendatangi kantor dinas rahasia KGB dan bertanya cara bergabung dengan dinas intelijen itu.
Saat itu, para petugas KGB mengatakan kepada Putin agar dia bekerja keras dan belajar ilmu hukum.
Dan itulah yang dilakukan Putin, saat menimba ilmu di Universitas Negeri Leningrad, Putin akhirnya bergabung dengan KGB dan menghabiskan 17 tahun kariernya sebagai mata-mata di luar negeri.
Arus balik karier Putin ditentukan salah satu momen terpenting dalam hidupnya saat dia bertugas di Jerman Timur.
Pada 1989, Putin sedang bertugas di Dresden di masa-masa menjelang runtuhnya Tembok Berlin, massa anti komunis terlihat berkumpul di luar kantor KGB di kota itu.
Putin mengingat bahwa dia diperintahkan agar tak melakukan sesuatu tanpa perintah Moskwa dan Moskwa memang tak memerintahkan apapun saat itu.
"Tak ada perintah apapun dari Moskwa, saya merasa negara ini sudah tak lagi eksis," kata Putin seperti ditulis Ben Judah dalam bukunya "Fragile Empire: How Rusia Fell In dan Out of Love with Vladimir Putin"
"Sangat terasa bahwa Uni Soviet sedang sekarat, negeri itu sedang menghadapi penyakit mematikan yang tak ada obatnya, kelumpuhan kekuasaan," tambah Putin.
Ben Judah kemudian menulis bahwa bagi Putin dan generasinya yang bukan berasal dari keluarga intelektual, meyakini bahwa Uni Soviet adalah sebuah kesuksesan tanpa cela, kondisi itu amat menakutkan.
(*)