Grid.ID - Belakangan perang antara Rusia dan Ukraina kian memanas.
Sejak Kamis (24/2/2022), Rusia terus membombardir Ukraina baik dari serangan laut, darat, maupun udara.
Ratusan warga Ukraina dikabarkan menjadi korban perang yang digagas Presiden Rusia, Vladimir Putin.
Melansir laman New York Post, Putin mengeklaim Rusia sedang melakukan operasi militer khusus untuk mendemiliterisasi Ukraina.
Untuk urusan senjata perang, Rusia memang tidak main-main.
Salah satu senjata pemusnah masal yang diduga terus dikembangkan Rusia adalah nuklir.
Mengutip Kontan.co.id dari Defence News, Institut Penelitian Perdamaian Internasional Stockhol (SIPRI)memperkirakan, Rusia memiliki hulu ledak nuklir terbesar dengan total 6.735 dan 1.570 dalam posisi siaga tempur.
Rusia secara terbuka mengungkapkan pengembangan senjata hipersonik yang bisa membawa hulu ledak nuklir dan telah berinvestasi dalam senjata baru seperti Status-6, sebuah drone bawah air yang bisa membawa hulu ledak nuklir.
Moskow juga telah menyuarakan rencana penempatan senjata baru, dan pada 2 Juni membuat kebijakan resmi yang memungkinkan Rusia menggunakan senjata nuklir sebagai tanggapan terhadap serangan konvensional.
Tak hanya itu, masih banyak pula situs-situs nuklir di Rusia yang tersembunyi.
Melansir Express.co.uk, Vladimir Putin menyembunyikan kota rahasia di Rusia Timur yang dijuluki "kuburan dunia" karena sejarah nuklirnya yang menakutkan.