Laporan Wartawan Grid.ID, Ragillita Desyaningrum
Grid.ID – Setelah mengumumkan dirinya hamil anak kedua, Kartika Putri justru dinyatakan positif Covid-19.
Hal ini diungkapkan istri Habib Usman bin Yahya melalui unggahan di Instagram pada Selasa (22/2/2022).
Kartika Putri juga mengungkapkan gejala Covid-19 yang dirasakannya mulai dari batuk dan pilek hingga meriang.
"Gejala Covid-19 yang aku rasain, meriang sampai menggigil, panas tinggi, mata sampai panas, batuk gatal, pilek mampet," tulis Kartika di Instagram, dikutip dari Kompas.com.
Tak hanya itu, aktris berusia 31 tahun itu juga merasa kesulitan untuk bisa tidur dengan nyenyak karena gejala yang dirasakan.
"Sampe tidur harus duduk, nafsu makan berkurang, sakit kepala," lanjut Kartika Putri.
Karenanya, Kartika Putri menjalani perawatan dan pengobatan dari dokter supaya cepat sembuh dari Covid-19.
"Minum vitamin dari dokter obgyn aku. Infus paracetamol dan cernevit setiap hari, suntik secretome by Prof Agung, paksain makan, minum air putih, minum jahe andalan aku, air kelapa, makan buah dan sayur," tulisnya lagi.
Ibu hamil memang termasuk ke dalam golongan yang rentan terkena Covid-19 dan mengalami gejala berat.
Mengutip Surya.co.id, dilansir dari Royal College of Obstetricians and Gynaecologist, daya tahan ibu hamil memang cenderung menurun, apalagi jika terinfeksi Covid-19.
Centers for Disease Control and Prevention melaporkan bahwa ibu hamil yang terinfeksi Covid-19 berisiko melahirkan prematur dan lahir mati.
Tak hanya itu, ibu hamil positif Covid-19 juga sangat berisiko untuk mengalami komplikasi kehamilan lainnya.
Walau demikian, penelitian menunjukkan bahwa virus Covid-19 tidak akan menular ke bayi yang ada di dalam kandungan.
Lantas, bagaimana cara penanganan terbaik untuk ibu hamil yang positif Covid-19?
Melansir Kompas.com, ibu hamil sebenarnya bisa melakukan isolasi mandiri dengan beberapa syarat, di antaranya tidak memiliki komorbid.
Konsultasikan kondisi kesehatan dan gejala-gejala yang dirasakan pada dokter supaya bisa mendapatkan penanganan tepat.
Apabila disarankan oleh dokter untuk isolasi mandiri, pastikan untuk menerapkan panduan protokol kesehatan yang benar.
(*)