Laporan Wartawan Grid.ID, Mahdiyah
Grid.ID - Ibadah puasa Ramadan 2022 tak lama lagi akan dilaksanakan oleh umat muslim.
Tak hanya orang dewasa, anak-anak pun mulai diajarkan untuk menunaikan ibadah puasa Ramadan 2022.
Nah, kali ini Grid.ID akan membagikan tips mengenai cara mengajarkan puasa Ramadan 2022 pada anak-anak, seperti yang dirangkum dari KOMPAS.com dan TribunRamadan pada Sabtu (26/2/2022).
Kira-kira, bagaimana ya caranya? Yuk, simak!
1. Beri contoh
Salah satu cara yang dinilai paling efektif untuk mengajarkan anak-anak menjalankan ibadah puasa adalah dengan memberikan contoh.
Ya, para orang tua sebaiknya sudah memberikan contoh tentang beribadah kepada anak-anak.
Psikolog sekaligus pendiri Lembaga Psikologi Anava, Maya Savitri, S. Psi., CHt., menjelaskan bahwa peran orang tua untuk memberikan contoh pada anaknya sangatlah penting.
"Ini kan berawal dari orang tua dulu, contoh dari orang tua dulu, kebiasaan bagaimana dia melihat orang tua menjalankan salat lima waktu, bagaimana mengajak anak salat berjamaah, kemudian orang tua memberikan contoh berpuasa mungkin Senin-Kamis sebelumnya atau puasa sebelumnya di luar puasa Ramadhan," ujarnya.
Baca Juga: Ramadan 2022, Bolehkah Mengkonsumsi Obat Penunda Haid Saat Puasa? Berikut Penjelasannya
2. Ajak diskusi
Setelah memberian contoh pada anak, ada baiknya orang tua juga mengajak anak untuk berdiskusi tentang ibadah puasa.
Para orang tua bisa mengajak anak mendisuksikan mengenai tata cara berpuasa, manfaat berpuasa, hingga konsekuensi jika tidak menjalankan ibadah puasa Ramadan.
Diskusi ini juga bisa dibalut dengan cara bermain agar anak lebih senang dan memahami apa yang disampaikan oleh orang tuanya.
3. Jangan memaksa
Memaksa anak untuk menjalankan ibadah puasa bukanlah cara yang tepat untuk mengajarkan anak mengenai konsep ibadah itu sendiri.
Pasalnya, semakin dipaksa, beberapa anak justru bisa menjadi lebih membangkang.
Nah, hindari memaksa anak untuk mau menjalankan ibadah.
4. Ajari bertahap
Ibadah puasa Ramadan memang merupakan ibadah puasa yang cukup lama karena dijalankan satu bulan penuh.
Nah, untuk anak-anak, orang tua bisa mengajarkannya secara bertahap terlebih dahulu.
Ya, untuk mengenalkan puasa pertama kali, anak-anak tidak harus berpuasa satu hari penuh atau satu bulan penuh.
Puasa ini bisa diajarkan secara bertahap seperti anak bisa berbuka puasa di jam 12 siang.
"Mungkin bertahap dulu, sahur dulu diajarkan, kemudian nanti kita lihat anak baru pertama kali berpuasa berarti dia boleh loh buka jam 10, kita gak boleh maksa 'pokoknya azan Zuhur kamu harus baru buka, setengah hari'," jelas Maya.
5. Beri apresiasi
Untuk membuat anak semakin semangat menjalanan ibadah, tak ada salahnya jika orang tua memberikan apresiasi kepada anak.
Contohnya, ketika anak selesai menjalankan ibadah puasa, orang tua bisa memberikan hadiah setelah sholat Idul Fitri atau ketika puasa hari terakhir.
Hal ini menjadi salah satu bentuk penghargaan terhadap anak yang mulai menjalankan ibadah.
Namun, upayakan untuk tidak mengiming-imingi hadiah kepada anak sebelum mereka menjalankan ibadah puasa.
Hal ini bertujuan untuk menghindarkan anak agar tidak menjalankan ibadah hanya untuk mendapatkan hadiah dari orang tuanya.
(*)