Laporan Wartawan Grid.ID, Annisa Marifah
Grid.ID — Konflik antara Rusia dan Ukraina semakin memanas.
Melansir Kompas.com, Rusia telah mengirim pasukannya untuk maju ke segala arah pada Sabtu (26/2/2022).
Beberapa kali ledakan telah terjadi pada Sabtu malam di kota maritim strategis Mykolaiv di Ukraina.
Pada Minggu dini hari, dua ledakan terjadi hingga menerangi langit ibu kota Ukraina, Kiev.
Tepat pada hari ketiga invasi Rusia, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berkata bahwa tak akan menyerah ke Rusia.
Tentara Ukraina juga mengklaim bahwa mereka telah menahan serangan Rusia di ibu kota Ukraina, Kiev.
Kelompok sabotase Rusia (pasukan yang menyamar sebagai warga sipil) yang telah menyusup ke kota juga telah diperangi.
Dilansir Grid.ID dari Tribunwow.com pada Minggu (27/2/2022), WNI (Warga Negara Indonesia) yang berada di Ukraina kini berlindung di KBRI.
WNI ini masih menunggu waktu yang tepat untuk keluar dan dievakuasi di tengah konflik dan perang yang kian memanas.
Meski begitu, pihak Ukraina memberikan jaminan keamanan bagi WNI di negaranya.
"WNI masih berkumpul di safe house dan KBRI (Kiev), menunggu waktu yang tepat untuk dievakuasi," kata Juru bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia, Teuku Faizasyah.
Direktur Perlindungan WNI Kemlu RI, Judha Nugraha, menyebut bahwa jumlah WNI yang berada di KBRI Kiev kini berjumlah 79 WNI.
Sementara itu 25 WNI lain berada di titik safe house di Odessa dan sisanya ada di beberapa tempat di kota.
"Kami terus menjalin kontak dengan para WNI. Kemarin malam (25/2/2022) telah diadakan pertemuan virtual dengan seluruh WNI untuk meng-update situasi terakhir dan langkah-langkah pelindungan," kata Judha.
"Kondisi mereka saat ini aman di titik masing masing. Kita upayakan untuk evakuasi keluar Ukraina jika kondisi rute evakuasi memungkinkan," sambungnya.
"Komunikasi terus dilakukan dg berbagai pihak untuk membuat jalur aman," lanjutnya.
Judha dan Faizasyah mengaku belum bisa memastikan kapan evakuasi WNI di Ukraina ini akan dilakukan.
"Kita lihat situasi di lapangan," kata Judha.
(*)