Find Us On Social Media :

Sering Terjadi tapi Kerap Disepelekan, Ternyata Orang yang Merinding saat Mendengar Musik Tertentu Diyakini Punya Otak Istimewa!

By Annisa Dienfitri, Minggu, 27 Februari 2022 | 20:27 WIB

Sering Terjadi tapi Kerap Disepelekan, Ternyata Orang yang Merinding saat Mendengar Musik Tertentu Diyakini Punya Otak Istimewa!

Laporan Wartawan Grid.ID, Annisa Dienfitri

Grid.ID - Sobat Grid, tak jarang kita merasa merinding ketika mendengarkan lagu atau jenis musik tertentu.

Bukan tanpa sebab, ternyata ada alasan kuat mengapa seseorang merasa merinding ketika mendengar lagu atau jenis musik tertentu.

Bahkan, orang yang merinding ketika mendengarkan lagu atau musik disebut memiliki kemampuan otak yang istimewa.

Mengutip The Healthy dari kompas.com, sebuah studi Akademik Oxford berusaha untuk memahami fenomena ini.

Para peneliti menemukan bahwa merinding saat mendengarkan musik ada hubungannya dengan struktur otak.

Jika lagu yang bagus membuat merinding, kemungkinan karena korteks pendengaran otak (yang memproses informasi yang didengar) dan pusat pemrosesan emosi otak kita memiliki lebih banyak serat yang menghubungkannya daripada rata-rata orang lainnya.

Sementara itu melansir Intisari.ID, Matthew Sachs seorang sarjana dari Harvard, telah mempelajari seseorang yang merinding ketika mendengar musik/lagu tertentu.

Sach mencari tahu bagaimana perasaan tersebut ditimbulkan.

Baca Juga: Luna Maya hingga Sophia Latjuba Kalah Telak, Ariel NOAH Bela-belain Nyanyikan Lagu Bintang di Surga Pakai Bahasa Perancis untuk Gadis Cantik nan Seksi ini, Siapakah Dia?

Penelitian dilakukan pada 20 orang siswa, 10 diantaranya mengaku mengalami merasa merinding saat mendengarkan musik tertentu dan 10 sisanya tidak merasakan hal yang sama.

Semua responden diminta untuk melakukan pemindaian otak.

Sachs menemukan bahwa mereka berhasil membuat keterikatan emosional pada musik sebenarnya memiliki struktur otak yang berbeda daripada yang tidak memiliki keterikatan.

Mereka yang memiliki keterikatan cenderung memiliki volume saraf yang lebih padat yang menghubungkan korteks pendengaran dan area yang memproses emosi.

Hal tersebut berarti keduanya dapat berkomunikasi dengan lebih baik.

Semakin banyak saraf dan peningkatan efisiensi antara dua wilayah tersebut berarti seseorang memiliki pemrosesan dalam otak yang lebih efisien.

Apabila seseorang merasa merinding karena musik, ia cenderung memiliki emosi yang lebih kuat dan lebih hebat.

Efek ini juga bisa dikaitkan dengan kenangan yang terkait dengan lagu tertentu yang tidak bisa dikontrol dengan dalam pengaturan laboratorium.

Sachs saat ini sedang melakukan penelitian lebih lanjut yang melihat aktivitas otak saat mendengarkan lagu yang dapat menghasilkan reaksi tertentu.

Ia berharap dapat mempelajari apa yang secara neurologis menyebabkan reaksi ini dan dapat memanfaatkannya sebagai pengobatan untuk penderita gangguan psikologis.

Baca Juga: Vega Darwanti Tepis Isu Miring Tentang Tukul Arwana, Sebut Kondisi Kesehatan sang Komedian Berangsur Membaik Pasca Operasi

(*)