Grid.ID- Tahukah Anda jika ada doa menyambut bulan Sya'ban menjelang Ramadan 2022?
Nah, sebelum Ramadan 2022 tiba, ada baiknya untuk mengingat kembali doa menyambut bulan Sya'ban.
Pasalnya, membaca doa menyambut bulan Sya'ban bisa menambah berkah menjelang Ramadan 2022.
Patut diketahui, umat muslim akan segera meninggal bulan Rajab dan menyambut sya'ban 1443 H.
Tahun ini, 1 Syaban 1443 Hijriah diperkirakan jatuh pada hari Jumat 4 Maret 2022.
Sya‘ban merupakan bulan yang di dalamnya terdapat berbagai peristiwa bersejarah, di antaranya peristiwa pengalihan arah kiblat dari Masjidil Aqsha di Palestina ke Masjidil Haram (Ka'bah) di Arab Saudi.
Pada bulan Sya’ban, umat Islam dianjurkan untuk memohon panjang umur kepada Allah SWT agar dapat mengalami Bulan Ramadhan.
Mengutip Tribun Pontianak, Selasa (1/3/2022), ada doa yang biasanya dibaca saat bulan Sya'ban.
Doa ini sama dengan doa bulan Rajab. Namun perlu diingat, doa ini bukan bersumber dari Rasulullah SAW.
Berikut bacaan doa bulan Syaban:
اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْ رَجَبَ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ
Allâhumma bârik lanâ fî Rajaba wa Sya‘bâna wa ballighnâ Ramadhânâ
Artinya, “Ya Allah, berkatilah kami pada Bulan Rajab dan Bulan Sya’ban. Sampaikan kami dengan Bulan Ramadhan.”
Doa panjang umur itu juga dicontohkan oleh Rasulullah SAW sebagaimana riwayat hadits berikut:
كان إذا دخل رجب قال اللهم بارك لنا في رجب وشعبان وبلغنا رمضان
Artinya, “Jika masuk bulan Rajab, Rasulullah berdoa, ‘Ya Allah, berkatilah kami pada Bulan Rajab dan Sya‘ban. Sampaikan kami ke Bulan Ramadhan.’”
Keutamaan Bulan Sya'ban
Ustaz Abdul Somad dalam satu ceramahnya pernah menjelaskan keutamaan bulan Sya’ban.
Kala itu, Ustaz Abdul Somad mengawali ceramah dengan kisah cucu angkat Nabi Muhammad SAW, Usamah bin Zaid.
Kata Ustaz Abdul Somad, Usamah bin Zain datang menemui Nabi Muhammad dan bertanya,
"Wahai Rasulullah saya tidak pernah melihat Engkau berpuasa di bulan-bulan lain sebanyak engkau berpuasa di bulan Sya’ban. Ada apa gerangan?"
Mendengar pertanyaan cucunya itu, Rasulullah menjawab bulan ini (Sya’ban) merupakan bulan semua amalan diangkat ke sisi Allah SWT.
Setelah itu, Ustaz Abdul Somad mengatakan, saking seringnya Rasulullah berpuasa pada bulan Sya’ban, Aisyah tak bisa lagi membedakan apakah Rasulullah berpuasa pada hari itu atau tidak.
"Saya tidak pernah melihat Rasulullah menyempurnakan puasa dalam satu bulan, kecuali bulan Ramadhan. Dan saya tidak pernah melihat Nabi lebih banyak puasa dari Ramadhan selain di bulan Sya'ban," kata Ustaz Abdul Somad menerjemahkan hadis yang dibacanya.
Berdasarkan dua hadis tersebut, Ustaz Abdul Somad mengatakan bahwa puasa merupakan salah satu amalan yang paling sering dilakukan oleh Rasulullah SAW selama bulan Sya’ban.
Selain berpuasa, amal lain yang bisa dilakukan adalah membaca Alquran, berzikir, serta amal harta seperti sedekah dan wakaf.
Dari 30 malam untuk beramal di bulan Sya’ban, ada malam yang mendapat kekhususan, yaitu malam Nisfu Sya’ban.
Ustaz Abdul Somad mengatakan, hadis-hadis tentang keutamaan malam Nisfu Sya’ban yang selama ini digunakan, kebanyakan hadis-hadis dhaif (lemah).
Baca Juga: Ramadan 2022, Apakah Flek Haid dapat Membatalkan Puasa? Berikut Penjelasannya
Ustaz Abdul Somad membacakan salah satu hadis dhaif tentang keutamaan malam Nisfu Sya’ban yang mengisahkan bahwa Aisyah melihat Nabi Muhammad sujud lama sekali.
Usai shalat Aisya bertanya pada Rasul kenapa sujudnya lama sekali. Rasul balik bertanya apakah kamu tidak tahu malam ini adalah malam ampunan.
Hadis tersebut, kata Ustaz Abdul Somad, adalah hadis dhaif.
"Lalu, apakah hadis dhaif itu tidak boleh diamalkan, jawabannya bisa. Mengapa? Karena memenuhi lima syarat diantaranya untuk fadhail a’mal dan hadis tersebut berada di bawah naungan hadis shahih," kata Ustaz Abdul Somad.
Mana hadis shahihnya? Lalu Ustaz Abdul Somad membacakan hadis hasan shahih yang artinya:
"Pada malam nisfu Sya’ban, Allah akan mengampuni semua dosa umatnya yang pada malam itu bersujud dan bertobat mohon ampun, kecuali dua, musyrik (mempersekutukan Allah) dan orang yang bertengkar tapi tidak berdamai sampai malam nisfu Sya’ban tiba," katanya.
Amalan di Bulan Sya'Ban
Karena sangat dekat dengan Ramadan, maka puasa di bulan Sya'ban memiliki keutamaan.
Mengutip Kompas.TV, puasa sunnah di bulan Sya’ban ini juga bisa menyempurnakan puasa wajib di bulan Ramadan.
Aisyah radhiyallahu ‘anha mengatakan lebih lanjut,
“Aku dahulu punya kewajiban puasa. Aku tidaklah bisa membayar utang puasa tersebut kecuali pada bulan Syakban.” (HR. Bukhari, no. 1950 dan Muslim, no. 1146).
Disamping itu sebagai umat islam kita juga diminta agar menjauhi amalan yang tidak perlu dilakukan karena tidak ada tuntunan dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Contohnya seperti mengkhususkan bulan Sya'ban untuk kirim doa pada leluhur, mengkhususkan ziarah kubur pada bulan Sya'ban, dan melakukan ritual padusan atau keramasan sebelum masuk Ramadan.
(*)