Laporan Wartawan Grid.ID, Rissa Indrasty
Grid.ID - Bayi yang baru lahir biasanya disambut dengan kebahagiaan dan senyuman lega, baik dari para dokter maupun orang tua.
Namun, ruang persalinan di distrik Magura, Bangladesh, justru dibuat gaduh karena sosok bayi yang baru lahir.
Betapa tidak, bayi tersebut memiliki tubuh dan paras tak lazim karena tampak sangat tua.
Bayi laki-laki ini memiliki wajah yang sangat berbeda jauh dari bayi seumurannya, karena dirinya lebih mirip seperti orang yang berusia 80 tahun.
Dikutip dari GridPop.ID, rupanya ini adalah sebuah kondisi langka yang mungkin dialami satu dari empat juta kelahiran yang disebut sindrom progeria Hutchinson-Gilford.
Gejalanya ditandai dengan perkembangan gen yang tidak lazim dan menyebabkan mereka menua dalam waktu yang relatif lebih cepat.
Gen abnormal ini membuat tubuh menghasilkan protein dengan jumlah berlebihan dan berperan memecah sel lebih cepat.
Kendati demikian, melansir dari elitereaders.com, orangtua bayi itu mengungkapkan rasa suka citanya ketika sang bayi lahir ke dunia ini.
Bahkan mereka memanggilnya anak ajaib, mereka juga mengatakan hanya bisa bersyukur kepada Tuhan dan tidak perlu sedih dengan penampilan yang dimiliki putranya.
Dikutip Grid.ID melalui Kompas.com, Minggu (6/3/2022), Biswajit Patro, ayah bayi itu yang adalah seorang petani, tak bisa menyembunyikan kegembiraannya.
"Kami hanya berterima kasih kepada Tuhan. Tak ada alasan untuk tidak berbahagia hanya karena penampilan putra saya," ujar Biswajit.
"Kami akan menerimanya apa adanya. Kami sangat berbahagia mendapatkan seorang anak laki-laki di rumah kami," tambah Biswajit.
Biswajit dan istrinya, Patro kini sibuk menerima para tamu yang ingin melihat sekilas bayi mereka yang berbeda itu.
"Kami kedatangan banyak tamu. Saudara, tetangga, bahkan warga desa tetangga datang untuk melihat putra kami," tambah Biswajit.
"Kami senang menerima mereka. Kami sudah mendapat berkat karena telah memiliki seorang putra. Kini keluarga ini beranggotakan empat orang," lanjut dia.
Para dokter sudah memberitahu Biswajit bahwa bayi mereka saat ini dalam kondisi sehat.
Namun, sejauh ini belum ditemukan cara untuk menangani sindrom semacam ini.
Sebagai keluarga petani sederhana, Biswajit dan istrinya kini hanya bisa berdoa agar putra mereka tumbuh menjadi anak yang sehat.
(*)