Yunita mengaku tidak curiga lantaran transaksi dilakukan di diler, lengkap dengan surat pemesanan kendaraan (SPK) dan bukti kuitansi.
Ternyata diketahui bahwa SPK dan kuitansi tersebut adalah palsu.
Setelah kejadian, Ruhan langsung tidak dapat dihubungi dan menghilang tanpa kabar.
Yunita pun mengakui sudah menghubungi diler Honda MT Haryono dan merasa kecewa kepada pihak diler.
Berikut isi narasi dalam unggahan Instagram @_yunita_sari_.
"KASUS PENIPUAN DI DALAM DEALER RESMI HONDA MT HARYONO, JAKARTA SELATAN oleh sales resmi yang menggunakan atribut lengkap honda (seragam, id card dileher, kartu nama) dan SPK (Surat Pemesanan Kendaraan) PALSU KELUAR dari dealer tersebut. Serta KWITANSI-KWITANSI PALSU lanjutan yang ku terima. Aku adalah pelanggan setia Honda, dan Honda Jazz warna merah jadi mobil pertamaku jaman SMA, yang dibeli tahun 2004 di dealer Honda Tendean. Sejak saat itu aku selalu mengganti mobil dengan Honda. Tahun 2015 Honda Mobilio (belinya di Honda Pondok Indah), tahun 2018 Honda Jazz (di PRJ), dan tahun 2021 membeli Honda HRV di Honda Sunter. Selama ini semua selalu aman, tak pernah ada kendala.
Baca Juga: Jakarta akan Laksanakan Uji Emisi On The Spot, Lokasinya di 24 Titik
Tapi pengalamanku di dealer Honda MT Haryono, Jakarta Selatan sangat mengecewakan. Berawal dari tanggal 6 Feb 2022 aku mendatangi dealer resmi Honda MT Haryono karena mencari mobil baru dan terjadilah penipuan didalamnya. Ketika Mediasi pun pihak Honda MTH mengatakan bahwa itu bukan karyawan resmi, baru training 2 minggu, ID card dileher palsu, kartu nama nyetak sendiri. Bagaimana bisa ini terjadi di dalam dealer resmi? kemudian masalah SPK PALSU yang saya bawa pulang dari dealer, bagaimana ini bisa terjadi? kemudian mengenai data diri sales penipu yang diberikan kepada saya yaitu ktp, kk ,dsb ketika saya cek ke dukcapil TIDAK TERDAFTAR. Bagaimana proses rekruitmen nya? dan masih banyak pertanyaan yang muter2 di otak ku."