Find Us On Social Media :

Ajak Makan Seblak Jadi Alibi, Pria di Tegal Ini Nekat Habisi Nyawa sang Kekasih dengan Cara yang Sadis, Polisi Ungkap Motif Mengejutkan Ini

By Mahdiyah, Selasa, 8 Maret 2022 | 15:55 WIB

Foto TKP penemuan mayat wanita di Tegal.

Dikutip Grid.ID dari TribunnewsBogor.com pada Selasa (8/3/2022), Kapolres Tegal AKBP Arie Prasetya Syafaat mengungkap bahwa Aji melakukan banyak kekerasan terhadap korban.

Dirinya dengan sadis mendorong NYD dan memukul wajahnya.

Tak hanya itu, ia juga mencekik leher korban hingga meninggal dunia.

"Setibanya di TKP, tersangka langsung melakukan kekerasan dengan cara mendorong korban hingga jatuh ke tepian sawah. Kemudian, memukul bagian wajah korban sebanyak dua kali, dan mencekik leher menggunakan tangan, sampai korban terbaring lemas," jelas Arie.

Tak hanya berhenti di situ, ia juga nekat membuang jenazah korban ke parit agar tidak dapat ditemukan oleh warga yang melintas.

"Setelah memastikan korban sudah tidak bernyawa, pelaku membuang jenazah korban ke parit yang terdapat genangan air, tujuannya agar tidak terlihat orang lain," lanjutnya.

Polisi pun juga mengungkap motif mengejutkan di balik pembunuhan ini.

Baca Juga: Ditemukan Tewas Secara Tragis, Mayat Seorang Wanita di Kota Bandung Ini Menyisakan Teka-teki yang Mengejutkan!

Ya, dua tahun menjalin asmara, Aji ternyata nekat menghabisi nyawa kekasihnya lantaran risih dimintai pertanggung jawaban atas kehamilan korban.

"Modusnya, tersangka gelap mata karena dikejar-kejar korban agar bertanggung jawab atas kehamilannya. Korban meminta segera dinikahi," jelas Arie.

"Namun, tersangka merasa tidak sanggup bertanggung jawab untuk membiayai, akhirnya tersangka emosi dan gelap mata, menghabisi nyawa korban," sambungnya.

Tak hanya itu, selain perihal kehamilan korban, pelaku ternyata juga menyimpan sakit hati kepada NYD.

Pasalnya, selama ini ia selalu dibandingkan dengan pria lain yang memiliki pekerjaan yang lebih mapan.

"Tak hanya itu, tersangka sakit hati lantaran korban yang merupakan mahasiswi yang bekerja sebagai tenaga tensi keliling ini terus-terusan membandingkan tersangka dengan pria lain yang lebih mapan," lanjutnya.

(*)