Find Us On Social Media :

'Semua Penuh Darah!' Tubuhnya Gemetar Saat Teman-temannya Digorok KKB Papua di Depan Mata, Nelson Sarira Akui Dapat Bisikan ini Ketika Kabur Selamatkan Diri

By None, Rabu, 9 Maret 2022 | 18:37 WIB

'Semua Penuh Darah!' Tubuhnya Gemetar Saat Teman-temannya Digorok KKB Papua di Depan Mata, Nelson Sarira Akui Dapat Bisikan ini Ketika Kabur Selamatkan Diri

Grid.ID - Kisah Nelson Sarira ini penuh haru dan menyayat hati karena semua teman-temannya tewas digorok KKB Papua.

Bahkan, Tubuh Nelson Sarira saat teman-temannya tewas digorok KKB Papua di depan mata.

Tak hanya itu, Nelson Sarira akui dapat bisikan ini ketika kabur selamatkan diri usai teman-temannya tewas digorok KKB Papua.

Delapan karyawan Palapa Timur Telematika (PTT) tewas ditembak Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua, Rabu (2/3/2022).

Diberitakan Tribunnews.com, delapan karyawan PTT tersebut tewas dibunuh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) saat melakukan perbaikan Tower Base Transceiver Station (BTS) 3 Telkomsel di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak.

Kepala Bidang Humas Polda Papua Kombes Pol Ahmad Musthofa Kamal mengatakan penyerangan tersebut diketahui ketika salah satu karyawan PTT menghubungi aparat via telepon pada Kamis (3/3/2022).

"Penyerangan yang dilakukan oleh KKB terhadap karyawan Palaparing Timur Telematika (PTT) terjadi pada Rabu 2 Maret 2022 di Tower Base Transceiver Station (BTS) 3 Telkomsel "CO 53M 756085 9585257" di Wilayah Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, namun baru diketahui hari ini (Kamis, 3/3/2022)," kata Kamal, Kamis.

Dilansir dari Surya.co.id, berikut pengakuan pegawai PT Palapa Timur Telematika (PTT) korban selamat pembantaian KKB Papua di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak .

Dia adalah Nelson Sarira satu-satunya korban yang selamat dari pembantaian KKB Papua setelah melarikan diri ke jurang.

Baca Juga: Khianati Negara, Prajurit TNI Jadi Buruan Utama Usai Membelot ke KKB Papua, Inilah Sosok Pratu Lukuis Matuan yang Punya Kemampuan Tempur di Atas Rata-rata

Beredar pengakuan Nelson menceritakan pembantaian tersebut berlangsung sekitar pukul 4 pagi, Rabu (2/3/2022).

Pada saat itu, ia bersama teman-temannya sudah bangun dan berada di dalam tenda. Mereka hendak kabur.

Namun, para anggota KKB Papua sudah lebih dahulu mengepung tenda tersebut.

Neslon mengaku berhasil melarikan diri karena tidur berada di tena bagian ujung.

Dia melihat anggota KKB Papua tiba-tiba masuk ke dalam tenda dan langsung menggorok temannya satu per satu.

"Saya sempat lihat mereka menggorok pakai parang. Saya langsung lompat keluar tenda dan sembunyi di semak-semak," ujar Nelson terungkap dalam video yang diedarkan di TikTok.

Ketika sembunyi itu, Nelson merasa ada yang membisiki agar naik ke bukit dan sembunyi di sana.

Dalam kondisi tubuh gemetar setelah melihat kekejian anggota KKB Papua, Nelson pun menaiki bukit.

Baca Juga: Sebar Fitnah, KKB Papua Tembak Seorang Pendeta yang Bertugas Sebagai Penerjemah Kitab Suci

Di hari itu juga, ia pun turun ke tenda dan para anggota KKB sudah tidak ada lagi.

Namun, ia melihat bagian dalam tenda sudah penuh dengan darah. Barang-barangn berupa HP dan laptop amblas dicuri pembantai.

Barang yang ada hanya berupa pakaian. Salah satu barang yang diambil Nelson adalah sarung.

"Semua penuh darah. Barang-barang sudah dibawa mereka," bebernya.

Nelson berhasil dievakuasi tim operasi Damai Cartenz.

Ia mengungkapkan, pembantaian dilakukan ketika tengah beristirahat di tenda sebelum melakukan perbaikan Tower Base Transceiver Station (BTS) 3 Telkomsel.

Dia menceritakan bahwa KKB Papua saat itu ada sekitar 10 orang membawa senjata tajam dan senjata api.

Mereka masuk ke dalam kamp dan melakukan penyerangan.

Ada delapan orang yang tewas dalam peristiwa tersebut, satu di antaranya anak kepala suku yang mendampingi para pekerja.

Baca Juga: Lakukan Pengintaian dalam Waktu Lama, Pasukan Gabungan TNI-Polri Akhirnya Berhasil Gerebek Markas KKB Papua, Begini Detik-detik Penyergapannya!

"Semua sudah habis, iya, semuanya, satu kumpulan. Tujuh orang dibantai," katanya.

Mengetahui teman-temannya dibantai, Nelson yang baru masuk camp langsung lari.

"Saya yang lari, pas dia masuk, saya lari ke luar. Masuk ke jurang," ungkapnya dikutip dalam video yang tayang di Kompas TV.

Setelah melihat situasi aman, Nelson lalu mengirimkan kode bahaya dengan melambaikan tangan ke kamera CCTV untuk meminta pertolongan.

Tim Satgas Operasi Damai Cartenz kemudian melakukan konsolidasi untuk melakukan evakuasi seluruh korban meninggal dunia dari TKP.

Nelson sendiri langsung berkomunikasi dengan keluarganya setelah dievakuasi.

Dia mengaku ingin segera kembali ke kampung halaman jika kondisi sudah pulih.

Artikel ini telah tayang di GridHot.ID dengan judul, Tubuhnya Gemetar Lihat Teman-temannya Digorok KKB Papua di Depan Mata, Nelson Sarira Akui Dengar Bisikan Ini Saat Kabur Selamatkan Diri: Semua Penuh Darah

(*)