Laporan Wartawan Grid.ID, Mahdiyah
Grid.ID - Kasus kerangkeng manusia milik Bupati Langkat nonaktif Terbit Rencana Perangin-angin kini kian menyita perhatian publik.
Betapa tidak? Kini terungkap bahwa terdapat banyak korban yang meninggal dunia di dalam penjara yang diklaim sebagai tempat pembinaan oleh Terbit itu.
Dikutip Grid.ID dari KOMPAS.com pada Jumat (11/3/2022), Komisioner Komnas HAM Choirul Anam menyampaikan bahwa ada 6 orang yang meninggal dunia dalam kerangkeng tersebut.
Padahal, awalnya pihaknya hanya mendapatkan temuan dua orang korban yang meninggal dunia.
"Di awal kami (investigasi) ada tiga korban meninggal, habis itu kami berproses sendiri sampai dua minggu lalu dan kami mendapat informasi jumlah korban bertambah tiga lagi. Jadi total ada 6 orang meninggal," ujarnya.
Selain itu, ternyata tak hanya Terbit yang terlibat dalam kekerasan sadis yang dialami oleh para korban.
Ya, sang putra yakni Dewa Perangin-angin pun juga turut memiliki peran dalam kekerasan yang terjadi.
Dikutip Grid.ID dari Tribun-Medan.com pada Jumat (11/3/2022), Wakil Ketua Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK), Erwin Partogi mengatakan bahwa Dewa ikut berperan dalam kekerasan yang dialami oleh para korban.
Bahkan, Dewa dan sang ayah kerap menyiksa para tahanan menggunakan benda-beda seperti balok, palu, batu, selang, hingga kunci Inggris.
Ya, mereka menggunakan selang air untuk mencambuk para penghuni kerangkeng.