Elma memutuskan keluar dari padepokan Gatot Brajamusti tahun 2011 lalu.
Elma pun menceritakan awal mula ia memutuskan keluar dari padepokan.
"Saya bertemu dengan seseorang yang melihat saya tidak normal, dalam arti kata bagaimanalah."
"Saya mungkin ada sedikit rukiyah atau gimana ya," ujar Elma.
"Akhirnya tiba-tiba saya sadar bahwa oh iya ternyata saya bukan di situ tempatnya."
"Melanggar dari akidah-akidah normal ke-islaman yang sesungguhnya," sambung Elma.
Setelah mendapatkan pendalaman ilmu agama yang semestinya, Elma menyadari dan menyesal.
"Dalam beragama itu, dalam berguru kita nggak boleh melihat guru itu bisa menghilang, guru itu punya apa. Itu nggak boleh."
"Kita harus melihat apakah ajarannya menambah keyakinan kita kepada Allah," kata Elma.
(*)