Ia bahkan telah menghubungi pihak distributor di Kota Kendari, namun dari informasi yang didapatnya, stok minyak sedang tidak ada.
Selain di Pasar Korem, harga minyak goreng di Pasar Baruga juga mengalami kenaikan, yakni Rp 60.000 per liter.
Seorang warga bernama Kiki (34) bahkan mengaku bahwa warga kesulitan mencari minyak goreng selama sepekan terakhir.
Selain pihak distributor menjualnya dalam jumlah terbatas, warga juga harus antre berjam-jam untuk mendapatkan 1-2 liter minyak goreng.
Kiki bahkan mengaku heran dengan fenomena kelangkaan dan tingginya harga minyak goreng di beberapa wilayah Tanah Air.
Sebab menurutnya, banyak wilayah di Indonesia yang merupakan penghasil kelapa sawit bahkan terbesar di dunia.
“Ini sudah harga gila-gilaan, dan sangat aneh sekali karena daerah kita penghasil kelapa sawit terbesar di dunia, juga produk kelapa ditemukan di mana-mana, tapi anehnya kok minyak goreng langka,” jelas Kiki yang dikutip Grid.ID dari Kompas.com via Antara, Sabtu (12/3/2022).
Di lain sisi, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Sultra dan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) berjanji akan terus memantau dan mengawasi terkait melejitnya harga minyak goreng.
Disperindag Sultra bahkan telah berencana mengadakan operasi pasar di halaman kantor Perindag pada 15 Maret mendatang.
(*)