Darius juga mengatakan bahwa ia berharap dalam waktu tiga hingga empat tahun anaknya sudah dapat menentukan mimpi yang diinginkannya.
"Pengennya juga setelah tiga empat tahun itu dia udah bisa decide, apakah mimpinya masih sama atau bergeser punya cita-cita yang lain," jelas Darius.
Tak hanya belajar sepakbola, setiap siswanya mendapat kesempatan untuk menjalankan pendidikan formal.
Jadi meskipun tidak menjadi pemain sepak bola, mereka mendapatkan gelar dan tetap dapat berkarir di bidang olahraga.
"Di akademi ini, emang dikasih kesempatan buat anak-anak sekolah formalnya jalan jadi kalo misalnya akhirnya nemutuskan tidak jadi pemain mereka bisa lanjut kuliah sampai lulus, dapet gelar, dan masih bisa di lingkup olahraga juga," jelasnya.
Hal inilah yang membuat Darius dan Donna memutuskan untuk menyekolahkan anaknya di akademi tersebut.
"Jadi itu juga salah satu yang kita juga memilih fasilitas disana sekarang," kata Darius.
"Bukan cuma sekedar sekolahin mereka latihan bola di sana, enggak, kami mikirin sampai jangka panjangnya nextnya apa," tambah Donna.
(*)