Find Us On Social Media :

'Dia Meninggalnya Tidak dalam Kondisi Desak-desakan', Seorang Emak-emak Meninggal Dunia Saat Antre Minyak Goreng, Wakil Bupati Berau Buka Suara

By Rizqy Rhama Zuniar, Minggu, 13 Maret 2022 | 09:35 WIB

Minyak goreng di pasaran

Laporan Wartawan Grid.ID, Rizqy Rhama Zuniar

Grid.ID - Seorang emak-emak di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, meninggal dunia saat mengantre minyak goreng, pada Sabtu (12/3/2022) pagi.

Emak-emak yang dikabarkan meninggal dunia akibat berdesak-desakan saat mengantre minyak goreng itu diketahui bernama Sandra (41).

Peristiwa tersebut terjadi di sebuah minimarket yang terletak di Jalan Kampung Cina RT 05 Kelurahan Teluk Bayur, Kecamatan Teluk Bayur, Berau.

Menanggapi kabar tersebut, Wakil Bupati Berau Garnalis pun buka suara.

Ia menyebut bahwa penyebab meninggalnya Sandra bukan karena berdesak-desakan saat mengantre minyak goreng.

Melansir dari Suryamalang.com, kejadian tersebut bermula ketika Sandra tengah mengantre minyak goreng di depan minimarket di Jalan Kampung Cina RT 05 Kelurahan Teluk Bayur.

Sandra bersama warga lainnya diketahui sudah menunggu di depan minimarket sejak sekitar pukul 07.00 WITA.

Sementara, minimarket baru buka pukul 08.00 WITA.

Baca Juga: 'Ini Sudah Harga Gila-gilaan dan Sangat Aneh', 2 Liter Minyak Goreng di Kendari Tembus Rp 135.000, Warga Keluhkan Kelangkaannya Gegara Hal Ini

Kapolsek Teluk Bayur, AKP Kasiyono mengatakan, kala itu Sandra berangkat menuju minimarket yang hanya berjarak sekitar 80 meter dari rumahnya dengan berjalan kaki.

Sebelum berangkat ke minimarket, Sandra rupanya sempat mengeluh sakit dada kepada suaminya.

"Sebelum berangkat, ibu ini sempat pamit sama suaminya. Dia mengeluh sakit dada," kata Kasiyono yang dikutip Grid.ID dari Kompas.com, Minggu (13/3/2022).

"Sempat diurut suami pakai minyak kayu putih. Sempat dilarang suaminya, tapi korban bilang 'enggak masalah, kalau ramai saya enggak beli'," jelasnya.

Namun, setibanya di minimarket, korban tiba-tiba jatuh pingsan dan sempat kejang-kejang.

Warga pun langsung memberi pertolongan dan membawa korban menuju rumah sakit RSUD.

Namun, korban dinyatakan meninggal dunia saat dalam perjalanan menuju rumah sakit.

Wakil Bupati Berau Gamalis yang mendengar warganya meninggal dunia dalam kondisi desak-desakan itu pun turut buka suara.

Mnegutip dari Kompas.com, Garnalis menyatakan bahwa warganya tersebut meninggal dunia tidak dalam kondisi desak-desakan.

Baca Juga: Selama Ini Nyesel Buang Sisa Minyak Goreng yang Lagi Langka, Ternyata Bisa Jadi Modal Supaya Gunting di Rumah Tajam Lagi Seperti Baru, Begini Caranya

Ia mengatakan bahwa Sandra meninggal dunia karena memiliki penyakit bawaan dan faktor usia.

"Dia memang niatnya ngantri (minyak goreng), tapi dia meninggalnya tidak dalam kondisi desak-desakan," kata Gamalis yang dikutip Grid.ID dari Kompas.com, Minggu (13/3/2022).

"Ada penyakit bawaannya dan namanya sudah umur dan Allah sudah menakdirkan meninggal di tempat antrean," jelasnya.

Sementara itu, berdasarkan keterangan suami korban, Sandra memiliki riwayat penyakit asma.

(*)