Laporan wartawan Grid.ID, Citra Kharisma
Grid.ID - 10 tahun mendekam di Lapas Perempuan Pondok Bambu, Jakarta Timur, Angelina Sondakh mengaku perlahan-lahan telah ditinggal teman-temannya.
Angelina Sondakh mengatakan bahwa teman-temannya ramai menjenguk saat awal-awal masa tahanan saja.
Selebihnya, teman-teman Angelina Sondakh hanya akan datang per 3 bulan sekali, atau kadangkala tak datang sama sekali dan hanya menitipkan salam.
Meski begitu, mantan Puteri Indonesia tahun 2001 tersebut tampak legawa. Bagaimana tidak, ia justru dapat pengganti teman di dalam lapas yang jauh lebih setia.
Sambil berderai air mata, istri mendiang Adjie Massaid itu menyebut bahwa persahabatan di dalam lapas benar-benar indah.
Tak ada yang memandang soal status sosial apalagi latar belakang pekerjaan atau pendidikan.
"3 bulan satu orang, atau nggak titip salam, pokoknya hilang dah."
"Tapi ternyata di dalam penjara, Allah menghadirkan begitu banyak teman yang melebihi teman, sahabat, nggak ada strata lagi, semuanya sama."
"Mau saya mantan puteri Indonesia, mau mantan anggota DPR, itu nggak ada, semua statusnya narapidana, dan aku mulai jejeg menerima," ucap wanita yang kerap disapa Angie itu, dikutip dari Youtube Keema Entertainment, Minggu (13/3/2022).
Dipaksa melebur bersama narapidana lain tentu bukanlah hal yang mudah untuk Angie.
Ia mengaku butuh waktu cukup lama untuk kemudian bisa menerima kenyataan bahwa dirinya adalah seorang narapidana sama dengan yang lain.
Sang ayah Lucky Sondakh pun ikut berperan dalam proses tersebut.
Pria yang juga seorang akademisi itu meminta Angie untuk menyadarkan sang putri agar mau mengikuti alur yang sudah ditakdirkan untuknya.
"Aku ingat banget saat pertama kali aku mulai menerima reality gap itu, 3 bulan pertama masih belum menerima tuh."
" 'Nggak, saya kan masih begini-begini', tapi setelah 3 tahun dan setelah putusan 12 tahun itu turun, ayah saya datang kan, dan bilang 'Sudahlah Ngie ikuti saja, apapun itu hadapi, you have no choice, kamu hanya punya 1 pilihan yaitu bertahan."
"Dari situ aku mulai berusaha menjadi Angelina Sondakh yang narapidana gitu," ucap Angelina Sondakh.
Ibu 1 anak itu mulai keluar dari zona nyamannya dan terjun langsung untuk ikut bekerja bakti di penjara bersama narapidana lain.
Ia juga terpaksa menurunkan standar gaya hidupnya dengan menggunakan barang-barang yang jauh dari kata mahal.
"Saya mulai berteman dengan sampah, cacing, tanah. Item, dekil, bruntusan."
"Gatal-gatal yang hanya diobati dengan salep harganya Rp 8.500 warnanya merah. Kena bisul obatnya harga Rp 8.900 warna item," tandasnya.
Lebih lanjut, Angie pun membeberkan sosok sahabat yang sangat berjasa dalam mengajarkannya membaca kitab suci Al-Quran.
Sosok tersebut adalah Widya. Seorang narapidana yang merupakan lulusan pondok pesantren.
"Widya ngajarin banyak hafalan Al Quran karena dia anak pesantren. Dari dia aku belajar tajwid, iqro yang bener. Qho dari dalam. Itu dari Jamet (Widya)," tutur Angie.
(*)