"Artinya semua berproses, gak bisa instan," sambungnya.
Sebagai pria yang sudah merasakan asam pahit dunia bisnis, Putra Siregar memberikan beberapa tips agar para orang tua atau pebisnis senior untuk tak langsung menghakimi para pemuda yang melakukan kesalahan.
Lebih baik untuk mengajarinya dari hati ke hati dan dengan cara yang baik agar mereka tak membangkang dan dapat mengambil hikmah dari kesalahannya.
Hal ini juga dapat mendorong anak muda untuk menemukan sosok inspiratifnya, yang tentu akan banyak berpengaruh dalam pengembangan karier dan impian mereka.
"Intinya sekarang anak muda memang harus dirangkul sih, saya banyak kenal anak-anak muda, ternyata anak muda di Indonesia ini sekarang lagi butuh sosok inspirasi."
"Pemuda-pemuda sekarang memang harus dirangkul, jadi kalau mereka salah jangan langsung di (marahin)," ujarnya.
Lebih lanjut, Putra Siregar meminta agar anak-anak muda Tanah Air dapat melakukan penelitian mendalam soal bisnis atau pekerjaan yang akan dijalaninya.
Jangan mudah lelah dan bangun relasi dengan siapapun termasuk orang-orang yang berada di bidang yang sama.
"Yang harus dilakukan kalau dari saya kita harus edukasi yang benar ya, bagaimana cara mendapatkan sesuatu pasti dengan kerja keras, membangun networking atau jaringan yang baik," tutur pemilik usaha PS Store itu.
Putra Siregar memberi nasehat ini pasca kasus Indra Kenz dan Doni Salmanan viral beberapa minggu terakhir.
Diketahui bahwa keduanya mendapatkan untung ratusan miliar dari penipuan berkedok binary option Binomo dan Quotex.
Kejadian ini tentu sangat mengkhawatirkan mengingat Indra Kenz dan Doni Salmanan juga memiliki banyak pengikut di media sosial yang didominasi oleh anak-anak muda.
"Saya sama sekali gak tertarik kebetulan banget, dan ada beberapa teman saya juga kok gak tertarik sama sekali dengan dunia itu (trading)."
"Karena saya sudah di real businessman itu gimana, bisnis yang real itu gimana, kenapa harus yang ini," sambung Putra.
(*)