Pasalnya, ada beberapa penginapan yang dibanderol dengan harga ratusan ribu saja, tepatnya Rp 150 ribu.
Sedangkan untuk kamar yang memiliki fasilitas lengkap dan mewah juga tersedia, dengan tipe kamar yang paling mahal dibanderol dengan harga Rp 3,9 juta.
"Harga variasi dari Rp 150 ribu sampai dengan Rp 3,9 juta."
"Total masih tersedia 6.492 akomodasi kamar yang belum terisi ditambah kalau di Mandalika 1.300 tenda," tutur Vinsensius.
Berbagai persiapan terus digenjot pemerintah dan pihak penyelenggara demi kesuksesan acara Pertamina Grand Prix of Indonesia esok.
Beberapa fasilitas pun dikontrol ulang agar tak mengalami kerusakan di hari H penyelenggaraan balap, salah satunya adalah ruangan race control.
Ruangan tersebut memainkan peran penting dalam acara kali ini yang diisi dengan tembok layar televisi raksasa yang memonitori area perlombaan sepanjang 4,31 kilometer.
Baca Juga: Kolaborasi Kemenparekraf, Kemenkop UMKM, IMI dan Kalog Siap Sukseskan MotoGP Mandalika
Di sepanjang lintasan tersebut telah dipasang kamera sedemikian rupa agar panitia yang memonitori dapat melihat dengan jelas posisi dan kondisi para pembalap di lintasan.
“Kita bisa memantau kendaraan tidak putus dari pit out sampai ke pit in dan kembali ke garasi."
"Kita bisa melihat dan mengontrol semua kejadian di lintasan,” ujar Direktur Utama MGPA (Mandalika Grand Prix Association), Priandhi Satria, dikutip dari Kompas.com.
Teknologi kamera yang digunakan pun sudah sesuai standar MotoGp, yang dapat memutar, zoom in, zoom out secara otomatis jika terdapat pergerakan yang tidak sewajarnya.
“Saat ini ada 30-40 kamera yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan, bisa ditambah atau dikurangi."
“Kamera terletak di sisi luar dan sisi dalam lintasan. Kalau ada kejadian, kamera bisa diputar, rotate, zoom close up secara digital, dan bisa dapat gambar bagus sekali," sambung Priandhi.
(*)