"Jam-jam puasa yang yang merupakan kesempatan baik untuk mendapatkan pahala besar, tapi disia-siakan ya rugi besar-lah," jelasnya.
Alih-alih menghabiskan waktu Ramadan dengan tidur, Jamal menyarankan agar umas muslim memanfaatkannya dengan memperbanyak ibadah.
"Orang puasa, kalau tidurnya saja (pasif) sudah dinilai ibadah, maka amal ibadahnya (aktif) pahalanya jauh lebih banyak, lebih besar. Perlu dikejar," ucapnya..
Hal serupa pun juga dijelaskan oleh Dekan Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Dr H Syamsul Hidayat.
Mengutip dari Tribunnewswiki.com, Dr H Syamsul Hidayat mengatakan, orang yang tidur sepanjang hari saat puasa Ramadan tidak membatalkan puasa.
Meski demikian, kebiasaan ini dapat menurunkan nilai dari pahala yang didapat dari puasa yang dijalankan.
"Ya puasanya tetap sah, insyaAllah, tetapi nilainya rendah," kata Syamsul.
Hal ini dikarenakan saat puasa, seharusnya orang-orang memanfaatkan momen Ramadan dengan memperbanyak amal kebaikan.
Baca Juga: Belum Hafal? Simak Lagi Doa Niat Puasa Ramadan 2022, Wajib Dibaca Sebelum Sahur
Beberapa ama kebaikan tersebut, antara lain dengan beribadah, membaca Al Quran, mengkaji ilmu, bersedekah, dan bekerja.
Adapun orang yang tidur seharian tersebut tak lebihnya hanya mendapat lapar dan haus seperti dalam sebuah hadis:
Dari Abu Hurairah ia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Berapa banyak orang yang berpuasa tidak mendapatkan pahalanya selain lapar, dan berapa banyak orang yang shalat malam tidak mendapatkan selain begadang," (HR. Ahmad).
(*)