Grid.id - Azyumardi Azra CBE adalah seorang sejarawan dan intelektual Muslim dunia yang besar.
Karya dan pemikirannya sudah banyak menjadi kajian-kajian di ruang didik.
Sering pula menjadi perbincangan dan referensi bagi karya tulis para akademisi dan intelektual dalam berbagai rupa, di Indonesia maupun dunia.
Namun, perbincangan tulisan dalam buku ini lebih dari sekadar itu.
Kita akan menemukan decak kagum dan kegelian di antara koma dan titik, tak jarang sindiran tajam atas kelakuan intelektualkita hadir dalam beberapa bagian.
Tak sedikit pula cahaya kepribadian sosok cerdik pandaitampak menyadarkan kita betapa berartinya sosok pendidik besar seperti Sir Azra.
Buku ini menjadi ruang didik sekaligus ruang bincang diri yang menarik bagi pembaca, khususnya kaum cerdik pandai di Indonesia.
Melalui buku Karsa untuk Bangsa: 66 Tahun Sir Azyumardi AzraCBE ini, kita dapat belajar banyak dari pendidik besar, man of integrity, Prof. Dr. Azyumardi Azra, M.A., CBE.
Tulisan-tulisan dalam buku ini bisa jadi cermin peradaban bagi para pembaca, sudah sejauh mana berguna dan bermanfaat bagi umat banyak.
Buku ini lahir dari percakapan Muhamad Ali dan David Krisna Alka, dalam rangka memperingati hari lahir ke-66 Professor Azyumardi Azra yang kiprah intelektual publik dan kepemimpinantransformatifnya diakui fenomenal mewarnai perjalanan umat, bangsa, dan keilmuan internasional.
Baca Juga: Sukses Bikin Netizen Kagum, Intip Potret Awet Muda nan Menawan Nana Mirdad Saat Rayakan Ultah ke-37!
Prof Azra adalah satu-satunya penerima The Commander of the Order of the British Empire (CBE), dari Ratu Elizabeth II, Kerajaan Inggris, dan the Order of the Rising Sun, Gold and Silver Star, dari Kaisar Akihito Jepang, selain menerima berbagai penghargaan dariLembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Harian Kompas, dan lainnya.
Beliau perintis transformasi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) menjadi Universitas Islam Negeri, dan sejarawan yangkonsisten mengkaji perkembangan umat dan bangsa, yang bermuara pada penguatan dan penerapan moderasi agama dan demokrasi di Indonesia.
Buku ini juga bisa dibaca sebagai sejarah intelektual dan sosial umat Islam dan bangsa Indonesia pasca reformasi hingga kontemporer.
Selain testimoni dan pembukaan oleh tokoh-tokoh umat dan bangsa, buku ini terbagi menjadi beberapa bagian: kepribadian, kecendekiaan, kependidikan, kebangsaan, keislaman, dan kesejarahan.
Di bagian kepribadian, Prof. Azra dikenal sebagai pribadi yang otentik, berintegritas, bervisi revolusioner, bergerak reformismembangun lembaga dan wacara pemikiran, memiliki insting politik yang kuat, tapi bersahaja dan apa adanya.
Ia pengayom dan mentor generasi muda dari berbagai kalangan dan latar belakang: mahasiswa, akademisi, birokrat, diplomat, politisi, jurnalis, aktifis, dan tokoh lintas agama dan negara.
Kecendekiaan diakui karena staminanya menulis, menjadi intelektual paripurna, polymath, membuka mata ke dunia baru. Prof. Azra disebut sebagai bapak reformasi perguruan tinggi Islam di Indonesia, melakukan integrasi ilmu agama dan sains moderen,dengan imajinasi akademiknya, ia mengajarkan nilai-nilai demokrasi dan toleransi dalam kemajemukan, antara lain melalui pendidikan kewargaan dan penyegaran Pancasila.
Dalam buku ini, Professor Azra disebut juga sebagai muazin bangsa, mengajak suatu koalisi nurani, seorang pluralis dan nasionalis sejati, yang setia tapi kritik membangun, “ketika uratsaraf takut putus”, yang menginginkan keadilan sosial di tengah ancaman politik identitas.
Ia adalah sosok intelektual merdeka yang melindungi minoritas, memajukan kesetaraan dan perdamaian.
Prof Azra salah satu pencerah dalam kajian dan penguatan Islam dan demokrasi di Asia Tenggara, pemahaman moderasi Islam, Islam Nusantara Berkemajuan, memahamkan pembaca tentang jaringan Islam dan hubungan internasional, dan aktif memberikan solusi konflik Palestina-Israel.
Baca Juga: Pemilik Showroom Mobil Mewah Rudy Salim Diperiksa Bareskrim Polri Terkait Kasus Indra Kenz
Juga terbaca sejarah sosial intelektual Islam, geneologi pengetahuan Prof Azra, perannya dalam rekonstruksi sejarah Islam Nusantara, dan posisinya juga sebagai pembuat sejarah.
Dalam buku ini terbaca suatu kepemimpinan pendidikan yang visioner dan intelektualisme publik yang cerdas dan mencerahkan, yang sangat diperlukan umat dan bangsa Indonesia.
Testimoni
“Prof. Azra…Menjadi institusi sendiri sebagai rujukan mengenai sejarah kontemporer Dunia Islam yang kepakarannya diakui dunia” Komaruddin Hidayat
“Buku yang ditulis para intelektual dan akademisi internasional ini menegaskan beliau adalah busur peradaban Nusantara…” Yaqut Cholil Qoumas.
(*)