Find Us On Social Media :

12 Hari Jelang Ramadan 2022, Intip Uniknya Tradisi Nyadran yang Masih Dilestarikan Sampai Sekarang, Ternyata Begini Maknanya

By Novia, Selasa, 22 Maret 2022 | 14:29 WIB

Warga Dusun Sorobayan Desa Banyuurip Kecamatan Tegalrejo Kabupaten Magelang menggelar tradisi Nyadran, Selasa (11/4/2017).

Laporan Wartawan Grid.ID, Novia

Grid.ID - Mendekati Ramadan 2022, biasanya beberapa masyarakat Indonesia masih melestarikan tradisi kejawen.

Sekitar satu bulan jelang Ramadan 2022, tradisi nyadran biasanya paling kerap digelar masyarakat Jawa

Berlangsung di beberapa daerah, masyarakat memang masih melestarikan gelaran nyadran. 

Tradisi nyadran biasa diadakan pada bulan Ruwah (kalender Jawa) atau Sya'ban (kalender Hijiriah).

Untuk diketahui, gelaran tradisi ini tak sebatas berziarah ke makam leluhur saja.

Akan tetapi, juga menjadi ajang berkumpul dan mempererat kebersamaan dengan anggota keluarga dan antar warga.

Dikutip dari Kompas.com, Selasa (22/3/2022), tradisi nyadran disebutkan mengandung arti saling berbagi antar sesama.

Tradisi ini dimaknai juga sebagai ucapan syukur terhadap Tuhan atas segala berkat yang diberi.

Baca Juga: Termasuk Salah Satu Waktu Mustajab, Simak Doa Setelah Azan Berkumandang, Wajib Rutin Diamalkan Sebelum Ramadan 2022 Tiba

Salah satu daerah yang masih melestarikan tradisi ini adalah warga di Dusun Tunggulsari, Desa Sukabumi, Cepogo, Boyolali, Jawa Tengah.

Saat menjalani tradisi nyadran, para warga di lereng Gunung Merapi-Merbabu ini turut membawa tenong berisi makanan.