“Pada akhirnya kembali ke masyarakat itu sendiri, tingkat kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan itu yang lebih penting karena kita akan hidup berdampingan lama dengan Covid-19,” lanjutnya.
Selain menyediakan 500 dosis perhari, BIN juga melakukan pemeriksaan antigen sebelum karyawan Kompas Gramedia menerima vaksin.
Karyawan diperbolehkan menerima vaksin jika tes anitigen menunjukkan hasil negatif.
Jika karyawan ada yang menunjukkan hasil positif, tim medis BIN segera melanjutkan untuk mengambil sampel tes PCR.
Spesimen PCR karyawan Kompas Gramedia langsung diolah di bus lab milik BIN.
“Kita bawa 1 bus lab, dan tiga mobil lab yang bentuknya kotak. Kenapa kita bawa, karena patokan kita adalah targetnya 500 sampai 600,” kata Koordinator Satgas Covid-19 dan Mobil Laboratory BIN Brigjen TNI Budi Santoso.
“Itu kita laksanakan sebelum vaksin tes antigen, apabila antigen positif, kita akan lanjutkan tes PCR, langsung kita olah pada mobil lab kita,” lanjutnya.
Baca Juga: Apakah Suntik Vaksin Covid-19 Membatalkan Puasa Ramadan 2022? Begini Penjelasannya
Satu mobil lab BIN mampu untuk mengolah 74 sampel selama 8 jam.
“Yang kita gunakan mobil kita adalah Bio Safety Level 2, yang sudah tersertifikasi di Singapura, sangat memenuhi syarat sesuai aturan WHO,” lanjutnya.
Selanjutnya, Brigjen TNI Budi Santoso menjelaskan alasan mengapa diperlukan tes antigen sebelum menerika vaksin booster.