Laporan Wartawan Grid.ID, Menda Clara Florencia
Grid.ID - Kerja sama antara masyarakat sipil, perusahan, dengan pemerintah telah mewujudkan kolaborasi antara Badan Inteligen Negara (BIN) dengan Kompas Gramedia melaksanakan vaksin booster untuk karyawan Kompas di Menara Kompas.
Hadir juga Kepala BIN Daerah DKI Jakarta (KABINDA) Mayjen TNI (Purn) Neno Hamriono didampingi dengan Koordinator Satgas Covid-19 dan mobil Laboratory BIN Brigjen TNI Budi Santoso, untuk meninjau jalannya vaksinasi.
Mayjen TNI (Purn) Neno mengatakan untuk kolaborasi ini, BIN memiliki target 1500 dosis booster jenis Pfizer selama 22-24 Maret 2022.
Sementara tiap orang menerima setengah dosis untuk masing-masing peserta.
BIN dan Kompas Gramedia berkomitmen untuk menjalankan program perintah.
Tujuannya adalah untuk mempercepat target pembentukan kekebalan kelompok.
“Kita berharap ini bisa mempercepat target pemerintah untuk terciptanya herd immunity,” kata Kepala BIN Daerah DKI Jakarta (KABINDA) Mayjen TNI (Purn) Neno Hamriono di Menara Kompas, Palmerah Selatan, Selasa (22/3/2022).
Baca Juga: Siap Hadapi Omicron! Ini Pilihan Vaksin Booster Terbaik Menurut Dokter Reisa Broto Asmoro
Meski sudah memenuhi syarat hingga vaksin dosis ketiga atau bosster, Mayjen Neno Hamriono mengimbau masyarakat tidak lantas melupakan protokol kesehatan.
Protokol kesehatan 5M wajib dilakukan meski sudah menerima vaksin booster.
“Pada akhirnya kembali ke masyarakat itu sendiri, tingkat kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan itu yang lebih penting karena kita akan hidup berdampingan lama dengan Covid-19,” lanjutnya.
Selain menyediakan 500 dosis perhari, BIN juga melakukan pemeriksaan antigen sebelum karyawan Kompas Gramedia menerima vaksin.
Karyawan diperbolehkan menerima vaksin jika tes anitigen menunjukkan hasil negatif.
Jika karyawan ada yang menunjukkan hasil positif, tim medis BIN segera melanjutkan untuk mengambil sampel tes PCR.
Spesimen PCR karyawan Kompas Gramedia langsung diolah di bus lab milik BIN.
“Kita bawa 1 bus lab, dan tiga mobil lab yang bentuknya kotak. Kenapa kita bawa, karena patokan kita adalah targetnya 500 sampai 600,” kata Koordinator Satgas Covid-19 dan Mobil Laboratory BIN Brigjen TNI Budi Santoso.
“Itu kita laksanakan sebelum vaksin tes antigen, apabila antigen positif, kita akan lanjutkan tes PCR, langsung kita olah pada mobil lab kita,” lanjutnya.
Baca Juga: Apakah Suntik Vaksin Covid-19 Membatalkan Puasa Ramadan 2022? Begini Penjelasannya
Satu mobil lab BIN mampu untuk mengolah 74 sampel selama 8 jam.
“Yang kita gunakan mobil kita adalah Bio Safety Level 2, yang sudah tersertifikasi di Singapura, sangat memenuhi syarat sesuai aturan WHO,” lanjutnya.
Selanjutnya, Brigjen TNI Budi Santoso menjelaskan alasan mengapa diperlukan tes antigen sebelum menerika vaksin booster.
“Saya sudah mengalami, saya sudah positif saya vaksin, saya PCR positif. Berarti saat itu saya sudah positif. Jangan sampai menyontoh saya, makanya kita tes antigen dulu,” sambung Brigjen TNI Budi Santoso.
“Selain itu juga kita melaksakan perintah dari pemerintah, diperintahkan untuk melaksanakan testing, laksanakan testing sebanyak-banyaknya,” imbuhnya.
Senada dengan Brigjen TNI Budi Santoso, Meyjen TNI Neno merasa tes antigen sebelum vaksin adalah langkah preventif.
“Tujuannya untuk safety, jangan sampe ada orang yang positif, ke atas berinteraksi dengan lainnya, akan menularkan, sehingga lebih baik kita melakukan tindakan preventif,” sambung Mayjen TNI Neno Hamriono.
Sekadar diketahui, untuk kolaborasi dengan Kompas Gramedia, BIN menerjunkan 30 orang tenaga medis, yang terdiri dari dua dokter, perawat, dan analis, admin dan tenaga pendukung lainnya.
(*)