Laporan Wartawan Grid.ID, Annisa Marifah
Grid.ID - Media sosial belakangan ini diramaikan oleh video pawang hujan di acara MotoGP Mandalika.
Meski di Indonesia menuai banyak pro dan kontra, sebagian menilai bahwa kehadiran Rara membuat Indonesia sebagai tuan rumah jadi terlihat terbelakang dengan mempercayai hal berbau mistis.
Terlebih, penghasilan dan bayaran yang Rara dapatkan juga disebut membuang-buang anggaran.
Namun, tak sedikit juga yang memuji hadirnya pawang hujan yang disebut mengangkat budaya di Tanah Air.
Melansir dari Kompas.com, media asing menilai bahwa Rara mampu meredakan hujan di Pertamina Mandalika International Street Circuit.
Sejumlah media asing seperti SpeedWeek dan Mundo Deportivo juga memberitakan sosok pawang hujan MotoGP ini.
Pihak MotoGP pun mengakui kemampuan Rara dalam akun Twitter resmi mereka.
"Berhasil!" tulis pihak MotoGP.
Dilansir Grid.ID dari akun Instagram @lambegosiip pada Rabu (24/3/2022), Rara membantah pernyataan BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika).
BKMG sebelumnya mengklaim bahwa hujan yang berhenti dalam acara MotoGP itu bukan karena sosok Rara.
"Saya itu lihat hape dulu, hari ini BMKG itu meramalnya bakalan hujan deras, terus arah hujannya itu di daerah barat dan timur," kata Rara.
Deddy Corbuzier pun menyanggah ucapan Rara.
"Tapi BMKG ini buat pernyataan bahwa hujan ini berhenti bukan karena Rara, tapi memang karena sudah waktunya," kata Deddy.
Rara pun tetap membantah dan menyebut bahwa hujan berhenti lantaran berkah doa dari dirinya.
Rara mengatakan ia memiliki data untuk menguatkan argumennya ini.
"Aku sih soal penyataan itu sangat bersyukur sekali, hujan memang sudah saatnya berhenti karena memang berkah dari doa," kata Rara.
"Karena kalau dibuka kembali datanya, main-main data, perkiraan BMKG per jam saya punya tim grup pawang hujan Mandalika dan grup tenda," sambungnya.
"Saya punya asisten dua, saya screen shoot per jamnya BMKG itu ngirim," lanjutnya.
(*)