Laporan Wartawan Grid.ID, Novia
Grid.ID - Memiliki kebiasaan tak lazim, balita berinisial GI di Bekasi, Jawa Barat mencuri perhatian publik.
Seorang bocah berusia 3 tahun ini diketahui gemar memakan kertas, styrofoam hingga sandal.
Dikutip dari tribunbekasi.com, Kamis (24/3/2022), Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi Sri Enny Mainiarti mengatakan pihaknya telah menginstruksikan Puskesmas Muaragembong untuk melakukan pendampingan.
Untuk menelusuri kesehatan sang bocah, Puskesmas Muaragembong pun telah melakukan kunjungan pada Rabu (23/3/2022) kemarin.
Pihaknya juga melibatkan dokter untuk melakukan pemeriksaan lebih dalam terhadap kesehatan GI.
"Sudah dikunjungi oleh tim dari puskesmas kemarin," ungkap Sri saat dikonfirmasi, Kamis (24/3/2022).
Namun, berdasarkan pemeriksaan awal, Sri menyampaikan kondisi balita GI dalam keadaan baik dan sehat.
"Sampai dengan kemarin, informasi dokter dari puskesmas kondisi anak tersebut baik," ucapnya.
Meski demikian, pihaknya akan merujuk GI ke RSUD Cabangbungin untuk pemeriksaan lanjutan.
Hal ini guna melihat kondisi di dalam tubuh GI yang memakan kertas, styrofoam dan sandal sejak umur 1 tahun.
"Besok akan diupayakan untuk dilakukan pemeriksaan awal di RSUD Cabangbungin. Pemeriksaannya kami serahkan kepada dokter yang memeriksa," tutur Sri.
Sebelumnya, bocah asal Kampung Bulak Sukadana, Desa Jayasakti Kecamatan Muaragembong, Kabupaten Bekasi, viral di media sosial lantaran memiliki kebiasaan yang tak lazim.
Tidak seperti anak-anak pada umumnya, GI suka memakan benda-benda aneh seperti kertas, styrofoam, kardus maupun sandal jepit.
Ditambahkan dari Kompas.com, orang tua sang bocah yakni Pipit (34) mengatakan, kebiasaan aneh putranya sudah dilakukan sejak ia berumur satu tahun dan berlanjut hingga saat ini.
"Umur 3 tahun (sekarang), tapi dia seneng makan kaya gitu dari umur 1 tahun," kata Pipit.
Dibanding styrofoam dan sandal, Pipit mengatakan saat ini buah hatinya lebih intens memakan kertas.
Bahkan, ia membelikan buku khusus untuk disantap sang buah hati.
"Kalau sekarang ini yang rutin banget, kalau makan sendal itu sekarang enggak mau, karena sendalnya jelek-jelek. Biasanya dia kalau konsumsi itu yang bagus-bagus, yang bersih gitu," ujarnya.
Sebelumnya, Pipit mengaku sudah pernah melarang GI mengonsumsi kertas.
Namun, hal itu tidak berlangsung lama lantaran orangtua tak tahan dengan tangis GI ketika keinginannya tak dipenuhi.
"Harus dia (dipenuhi permintaannya), kalau kita ngga kasih (atau) kita ambil, saya itu enggak tahan sama tangisnya," pungkas Pipit.
(*)