"Soekarno sengaja menggunakan nama samaran supaya pihak istana tidak mengetahui jalinan hubungannya dengan Hartini," sebutnya.
Hartini masih ragu akan statusnya ke depan jika menikah dengan Soekarno.
Walaupun begitu, Soekarno dengan sekuat tenaga membangun keyakinan dan cintanya kepada Hartini.
Akhirnya, jalinan kisah cintanya berujung pada sebuah moment peminangan.
Menanggapi pinangan Soekarno, Hartini belum bisa memutuskan secara cepat, terlebih, Hartini tahu betul bahwa Soekarno masih memiliki Fatmawati sebagai first lady.
"Sesudah menjalani hubungan selama satu tahun, Hartini memutuskan menerima pinangan Soekarno dengan syarat Ibu Fatmawati tetap menjadi first lady, dan menjadikannya istri kedua," tulisnya lagi.
Soekarno dan Hartini berencana segera menikah dengan restu dari Fatmawati, meskipun tak lama setelahnya, Fatmawati memilih untuk keluar dari Istana.
Soekarno dan Hartini akhirnya menikah di Istana Cipanas pada 7 Juli 1953.
Artikel ini telah tayang di BangkaPos.com dengan judul, Kisah Soekarno Mengelabui Istana untuk Berkirim Surat ke Wanita Anggun yang Jago Buat Sayur Lodeh
(*)