Nindy menjelaskan bahwa pada saat itu ia membuka rekaman cctv kamar anaknya dan kebetulan ketika itu ada terdakwa Lia yang sedang memberi makan anak keduanya dan kondisi A.D pada saat itu sedang menangis.
Menurutnya, Lia menyuapi anaknya dengan kasar dan pada saat itu juga, Nindy merekam kejadian pada cctv tersebut.
Ia mengirimkan rekaman tersebut kepada suaminya saat itu, dan meragukan kejadian tersebut.
“Jadi ada empat itu, saya buka kamar anak saya, itu kebetulan si Lia ini sedang menyuapkan (A.D), dia nyuapin dan kondisinya (A.D) itu nangis dan dia itu sambil suapinnya kasar," tutur Nindy.
"Saat itu juga saya langsung videokan, saya kirimkan ke suami pada saat itu, ke ayahnya, dan dia tidak, 'Masa sih', 'Masa sih, saya tidak percaya'," jelasnya.
Nindy juga menyampaikan bahwa ketika kejadian itu, dirinya langsung mengambil A.D ke kamarnya yang dalam keadaan terkunci.
"Pada saat itu juga saya langsung mengambil (A.D) ke kamarnya, saya langsung bawa dan itu dalam posisi kamar si (A.D) itu terkunci, dan dia (Lia) pada saat itu tidak menyangka kalau saya tahu," lanjutnya.
"Dia panik dan seolah-olah tidak terjadi apa-apa, kayak langsung mengambil hati saya, saya bilang, 'oh ndak papa, anak saya sama saya aja,' saya bilang begitu," jelasnya.
Setelah kejadian tersebut, Nindy mengatakan bahwa dirinya membuka rekaman cctv selama satu minggu ke belakang, dan melihat hal-hal apa saja yang terjadi pada siang hingga malam hari.
"Akhirnya pada malam hari, saya buka cctv itu satu minggu ke belakang, satu minggu ke belakang saya putar itu, saya lihat di siang hari, pagi hari, malam hari apa yang terjadi," ungkapnya.
Selain itu, dalam sidang tersebut Nindy juga menanggapi pertanyaan yang diberikan oleh hakim ketua mengenai rekaman cctv yang dilihatnya, apakah ada kejadian memukul maupun mencubit yang dilakukan oleh terdakwa Lia.