Find Us On Social Media :

Benarkah Susu Bisa Memicu Tantrum pada Anak-anak? Ini Penjelasannya

By Yussy Maulia, Rabu, 30 Maret 2022 | 14:11 WIB

Ilustrasi anak yang sedang mengalami tantrum.

Selain itu, apabila anak kerap menunjukkan perilaku agresif, seperti tantrum, orangtua disarankan untuk lakukan konsultasi ke dokter terlebih dahulu. Bisa jadi, ada faktor lain yang menyebabkan perubahan perilaku tersebut.

Pentingnya memahami kemampuan emosional anak

Selama masa pertumbuhan, kemampuan emosional anak masih dalam tahap perkembangan. Seiring dengan hal ini, kemampuan motorik anak sedang berkembang pesat sehingga anak cenderung lebih aktif dan rentan tantrum.

Baca Juga: Pentingnya Protein Hewani dan Asam Amino Esensial untuk Cegah Stunting, Orang Tua Milenial Perlu Tahu

Oleh sebab itu, penting bagi orangtua untuk membantu anak memahami dan mengelola emosinya.

Saat anak sedang tantrum, orangtua sebaiknya tetap bersikap tenang. Lakukan sesuatu untuk mengalihkan emosinya, seperti mengajak anak berbicara dengan nada bicara yang halus atau mengajaknya berpindah ke ruangan yang suasananya lebih segar.

Bila terjadi di tempat umum, pindahkan anak ke tempat yang lebih privat dan tidak terlihat oleh orang banyak, sebelum melakukan intervensi.

Orangtua juga perlu mengenali hal-hal yang dapat memicu tantrum pada anak sehingga perilaku tersebut dapat dicegah sejak awal.

Baca Juga: Punya 3 Anak yang Masih Kecil, Shireen Sungkar Berikan Tips Menghadapi Anak Tantrum, Orangtua Jangan Ikutan Marah!

Di samping itu, orangtua perlu memastikan kemampuan emosional anak dapat berkembang dengan optimal. Salah satunya dengan menyediakan nutrisi yang sesuai dengan kebutuhan anak, seperti yang terdapat pada PediaSure.

PediaSure dilengkapi kandungan AA dan DHA lebih besar, yakni 1,5 miligram (mg) per 100 kalori (kkal) untuk AA dan 4,6 mg per 100 kkal untuk DHA.

Menurut penelitian berjudul “The role of DHA in cognitive performance of children” (2012), AA dan DHA merupakan asam lemak tak jenuh yang berperan penting dalam pembentukan jaringan saraf dan otak, serta meningkatkan kekebalan tubuh anak.