Lalu, apa sebenarnya metode cuci otak ini?
Nah, dikutip Grid.ID dari Tribunnews.com pada Kamis (31/3/2022), metode cuci otak ini memang menjadi kontroversi sejak diperkenalkan oleh Terawan.
Metode ini diklaim bisa menyembuhkan penyakit stroke.
Metode ini juga disebut sebagai Digital subtraction angiopgraphy (DSA).
Dalam metode ini, dokter akan memasukkan kateter yakni tabung kecil dan tipis, ke dalam arteri kaki.
Sebelum dimasukkan ke dalam arteri kaki, kateter ini akan diisi dengan heparin.
Kemudian kateter ini akan dialirkan ke pembuluh darah yang berada di otak.
Sementara itu, melansir KOMPAS.com pada Kamis (31/3/2022), Terawan juga menggunakan heparin yang berfungsi untuk menghancurkan plak yang menyumbat pembuluh darah dalam tubuh.
Heparin ini juga akan menuju sumber kerusakan pembuluh darah yang bisa menjadi penyebab seseorang mengalami stroke.
Untuk penganangan metode cuci otak ini, biaya yang dibutuhkan sekita Rp 30 juta per pasien.
(*)