"Bunda kalau boleh tahu, kan lagunya dalam banget ya kalau diresapi, gimana sih itu lagunya buat siapa?" tanya Dul Jaelani.
Usut punya usut, sebelum bercerita tentang hubungannya dengan Al El Dul, lagu Maia itu terinspirasi dari kejadian yang pernah disaksikan sang musisi saat bepergian.
"Sejarahnya lagu itu Bunda lagi di kereta api, kereta api berhenti di Semarang, terus mereka (suami-istri) peluk-pelukan nangis. Udah lama tahun 2000-an kali ya, Bunda mikir ini ngomong apa ya (suami-istri)," beber Maia Estianty.
Hingga akhirnya, kejadian perpisahan yang sempat dilihat oleh Maia di stasiun kereta api itu berkaitan dengan perpisahan sementaranya dengan Al El Dul.
Maia menuliskan lirik lagu 'Aku Pasti Kembali' ketika wara-wiri manggung di berbagai kota dan meninggalkan ketiga putranya.
"Akhirnya relate-nya pas Bunda bikin tuh lagi mikirin anak kalau Bunda lagi tour, Bunda mikirnya 'Oh anak-anak nih, Bunda pasti ngomong jangan nakal ya'," lanjut Maia.
Maia Estianty pun mengenang kembali momen menciptakan lagu tersebut ketika berjaya dengan grup Ratu dulu.
"Lagu 'Aku Pasti Kembali' itu aku ciptakan khusus untuk anak-anak saat dulu aku sering meninggalkan mereka, karena aku harus bekerja keliling kota untuk bermain musik dengan grup Ratu," bongkar Maia.
Tak disangka, rupanya lagu tersebut justru berkaitan dengan kisah perpisahannya dengan Al El Dul selama 7 tahun.
Setelah cerai, Maia baru menyadari lagu tersebut berhubungan dengan kisah pahitnya harus berpisah sementara dengan Al El Dul selama 7 tahun.