Giri Audita (23), kakak sepupu korban mengatakan bahwa luka A sudah membaik.
"Lebih ke trauma. Kalau sakitnya Alhamdulillah sudah agak kempes (luka), cuma ya masih luka bakar gitu. Agak kempes walaupun masih melendung," ujarnya.
Dirinya juga mengungkap bahwa sang adik sampai merasa takut untuk pergi bermain.
Padahal, biasanya ia selalu bermain setiap siang dan sore hari.
"Sekarang selalu di rumah, enggak berani keluar (rumah). Yang biasanya setiap hari siang atau sore dia keluyuran bermain, ini sekarang enggak. Kalau untuk sekolah kan masih secara online," jelasnya.
Bahkan, Giri mengungkap bahwa korban masih merasa ketakutan saat melihat wajah pelaku yang lewat di depan rumahnya.
Ia juga mengatakan bahwa pihak keluarganya tetap membuka peluang untuk berdamai dan menyelesaikan permasalahan ini secara kekeluargaan.
Namun, pihaknya juga meminta pertanggung jawaban keluarga pelaku untuk pengobatan korban.
Pasalnya, hal ini ternyata bukan baru pertama kali terjadi.
"Pengobatan harus sampai selesai, itu pertama. Kedua, kita mau mengajak korban ini untuk ke psikolog karena takut dia itu trauma sekali ketika melihat pelaku lewat depan rumah," kata dia.
(*)