Laporan Wartawan Grid.ID, Mahdiyah
Grid.ID - Bocah kelas 3 SD yang kakinya dibakar oleh temannya sendiri di Jakarta Timur, yakni A (8), masih mengalami trauma.
Ya, A mengalami kejadian nahas ketika dirinya hendak pergi untuk membeli martabak mini.
Dikutip Grid.ID dari KOMPAS.com pada Kamis (31/3/2022), kejadian itu terjadi pada Senin (28/3/2022), sekitar pukul 18.30 WIB.
Hal itu bermula ketika A dan 3 orang temannya bermain dan saling dorong.
Namun, A saat itu melemparkan serpihan kaca dan mengenai tangan salah seorang temannya hingga tergores.
Temannya yang tak terima pun langsung mengejar A dan memeganginya.
Kemudian, mereka menyiraman cairan handsanitizer ke kaki A dan menyulutnya dengan api.
Hal itu tentu mengakibatkan kaki A mengalami luka bakar.
Hingga saat ini, A pun masih mengalami trauma karena kejadian malam itu.
Dikutip Grid.ID dari TribunJakarta.com pada Kami s(31/3/2022), A pun juga masih mengalami trauma akibat dari kejadian mengejutkan itu.
Giri Audita (23), kakak sepupu korban mengatakan bahwa luka A sudah membaik.
"Lebih ke trauma. Kalau sakitnya Alhamdulillah sudah agak kempes (luka), cuma ya masih luka bakar gitu. Agak kempes walaupun masih melendung," ujarnya.
Dirinya juga mengungkap bahwa sang adik sampai merasa takut untuk pergi bermain.
Padahal, biasanya ia selalu bermain setiap siang dan sore hari.
"Sekarang selalu di rumah, enggak berani keluar (rumah). Yang biasanya setiap hari siang atau sore dia keluyuran bermain, ini sekarang enggak. Kalau untuk sekolah kan masih secara online," jelasnya.
Bahkan, Giri mengungkap bahwa korban masih merasa ketakutan saat melihat wajah pelaku yang lewat di depan rumahnya.
Ia juga mengatakan bahwa pihak keluarganya tetap membuka peluang untuk berdamai dan menyelesaikan permasalahan ini secara kekeluargaan.
Namun, pihaknya juga meminta pertanggung jawaban keluarga pelaku untuk pengobatan korban.
Pasalnya, hal ini ternyata bukan baru pertama kali terjadi.
"Pengobatan harus sampai selesai, itu pertama. Kedua, kita mau mengajak korban ini untuk ke psikolog karena takut dia itu trauma sekali ketika melihat pelaku lewat depan rumah," kata dia.
(*)