Polisi menyita satu set kartu remi dan satu set kartu lintrik atau kartu yang digunakan untuk menghipnotis korban.
Kejadian itu berawal pada 23 Februari, STN dan temannya berinisal FHM sedang berada di Alun-alun Bangil, Pasuruan.
Meskipun tidak kenal, tiba-tiba tersangka bergabung dengan korban.
Lalu tersangka menepuk punggung korban.
Setelah itu tersangka mengajak korban dan FHM ke rumahnya di Grati.
Karena merasa tidak kenal, FHM menolak ajakan tersangka.
Sedangkan korban tidak menolak.
Tersangka menyekap korban di rumahnya sampai 26 Februari 2020.
Selama disekap itulah tersangka mencabuli korban.
Setelah tiga hari disekap, korban diperbolehkan pulang ke rumahnya.
Tersangka mengancam korban untuk tidak menceritakannya ke siapa-siapa.
Penyekapan dan pencabulan yang terjadi membuat korban trauma hingga akhirnya korban melapor ke orangtuanya.
"Tapi korban trauma dan orangtuanya sudah panik karena mencarinya."
"Setelah dipaksa, korban cerita kepada orangtuanya, dan akhirnya lapor polisi," ujar Kasatreskrim Polres Pasuruan, AKP Adrian Wimbarda.
Artikel ini telah tayang di suryamalang.com dengan judul: Bermula dari Hipnotis, Pria Ini Culik, Sekap, dan Perdayai Siswa SMA Selama 3 Hari di Pasuruan
(*)