Grid.ID – Hiperpigmentasi atau noda hitam pada wajah merupakan salah satu permasalahan kulit yang sering dikeluhkan kaum hawa dari berbagai kelompok usia, termasuk remaja.
Noda hitam tersebut sering muncul dalam jumlah banyak dan membuat warna kulit tidak rata sehingga dapat mengurangi rasa percaya diri. Terlebih, permasalahan kulit ini juga sulit dihilangkan jika tidak diatasi dengan cara yang tepat.
Kondisi hiperpigmentasi biasanya ditandai dengan adanya warna kulit yang tidak merata, noda hitam dalam jumlah banyak dan sulit hilang, kulit kusam,hingga munculnya lingkaran hitam di bawah mata yang sering disebut mata panda.
Dilansir dari Medical News Today, hiperpigmentasi umumnya disebabkan oleh paparan sinar ultraviolet (UV) matahari, bekas luka atau jerawat, dan faktor genetik.
Ketiga faktor penyebab tersebut memicu terjadinya produksi melanin atau pigmen warna berlebih pada kulit. Kondisi inilah yang membuat tampilan wajah menjadi kusam dan penuh noda hitam.
Meski begitu, hiperpigmentasi juga bisa muncul akibat kebiasaan dan gaya hidup yang kurang tepat. Penasaran apa saja kebiasaan itu? Simak penjelasannya.
1. Jarang memakai sunscreen
Flek hitam bisa muncul ketika terjadi peningkatan produksi melanin pada kulit. Salah satunya ketika terpapar matahari atau sinar UV.
Laman Healthline menyebut, ketika seseorang berada di luar ruangan dan tidak menggunakan tabir surya atau sunscreen, tubuh akan memproduksi melanin sebagai tabir surya alami.
Namun, apabila melanin yang diproduksi terlalu banyak, kulit pun akan menggelap hingga memicu terbentuknya bintik hitam.
Dengan menggunakan sunscreen, tubuh akan terlindung dari paparan sinar matahari langsung karena sunscreen berperan sebagai pelapis terluar kulit. Sunscreen juga tetap perlu digunakan di dalam ruangan maupun ketika mendung atau hujan.
Mengingat khasiat sunscreen juga bisa menghilang jika terpapar matahari terlalu lama, ada baiknya untuk rajin mengaplikasikan ulang sunscreen setiap 1-2 jam sekali. Gunakan juga payung atau topi agar wajah tidak terkena sinar matahari langsung.
2. Memencet jerawat
Tampilan jerawat seringkali dianggap mengganggu penampilan. Seringkali tampilan jerawat yang memerah membuat seseorang gemas dan memencet jerawat agar segera kempes.
Meski membuat jerawat tidak lagi meradang, luka jerawat tersebut justru akan berubah menjadi hiperpigmentasi. Masih dikutip dari sumber sebelumnya, luka bekas jerawat akan memicu produksi melanin karena tubuh berusaha menutup luka tersebut.
Hasilnya, selain membuat tampilan kulit menjadi belang, noda bekas jerawat juga sulit hilang dan cenderung menggelap.
Oleh sebab itu, ada baiknya kamu tidak lagi memencet jerawat, melainkan membiarkannya kempes dengan sendirinya. Dengan begitu, hiperpigmentasi baru pun tidak akan muncul.
3. Mencampur banyak produk kecantikan
Banyaknya produk kosmetik dan skincare yang beredar tidak jarang membuat seseorang mencoba berbagai produk untuk menemukan bahan aktif yang paling cocok.
Padahal, tidak semua bahan aktif dapat dipakai secara bersamaan. Tindakan ini bisa memicu alergi hingga menimbulkan radang pada kulit.
Sama seperti jerawat, radang pada kulit juga bisa memicu timbulnya hiperpigmentasi baru. Beberapa kandungan bahan aktif pada skincare dan kosmetik juga tidak cocok digunakan bersamaan. Niat hati ingin memperbaiki kondisi wajah, hiperpigmentasi malah bertambah banyak.
Sebelum menggunakan banyak komposisi skincare atau kosmetik, ada baiknya untuk lebih dulu membaca dan memahami kandungan bahan aktif pada setiap produk yang akan digunakan. Pelajari juga apa saja bahan skincare yang tidak cocok digunakan dalam satu waktu.
Begitu pun ketika ingin menghilangkan hiperpigmentasi, kamu perlu mencari skincare yang memiliki kandungan aktif yang ampuh tetapi tetap ramah di kulit.
Salah satu skincare yang bisa kamu coba adalah Garnier Bright Complete Vitamin C Ampoule Serum. Serum terbaru dari Garnier ini memiliki kombinasi dua kandungan aktif Power Derma Duo, dengan kandungan 3% vitamin C dan niacinamide.
Sama seperti vitamin B12, vitamin C berperan untuk menghambat produksi melanin pada wajah. Sementara kandungan niacinamide ikut mengurangi produksi melanin dan menghambat transfer melanin ke lapisan epidermis.
Bagi kamu yang sering membaca sejumlah artikel di internet, cukup banyak yang mengatakan bahwa kedua bahan aktif ini tidak cocok untuk digunakan bersamaan.
Namun, dilansir dari Byrdie, ahli kimia kosmetik dari Amerika Serikat, Perry Romanowski menyatakan jika keduanya bisa digunakan bersamaan, asalkan disesuaikan dengan kondisi kulit dan disimpan dalam suhu ruangan.
Baca Juga: Dua Tahun Ramadan Jadi Istri Sule, Tahun Ini Nathalie Holscher Pilih Tak Berpuasa, Kenapa?
Lewat penggunaan rutin, warna kulit jadi lebih rata, hiperpigmentasi memudar, dan skin barrier pun ikut membaik.
Namun, bukan cuma itu kelebihan dari Garnier Bright Complete Vitamin C Ampoule Serum. Apabila digunakan secara rutin, serum ini juga bisa membantu menyamarkan hiperpigmentasi dengan cepat, yakni selama enam hari berdasarkan uji klinis.
Untuk mendapat hasil maksimal, kamu harus menggunakan serum ini secara teratur pada pagi dan malam hari. Agar proses mencerahkan kulit dan menyamarkan hiperpigmentasi lebih optimal, gunakan juga rangkaian skincare Garnier Bright Complete lainnya.
Bagi kamu yang masih penasaran apakah memiliki masalah hiperpigmentasi atau tidak, Garnier tidak lupa menghadirkan Garnier Skin Coach melalui laman https://www.garnier.co.id/skin-coach. Kamu hanya perlu mengunggah foto selfie terbaikmu pada laman tersebut.
Selanjutnya, foto kamu akan dianalisis menggunakan teknologi artificial intelligence (AI) untuk menentukan permasalahan kulit lainnya. Kamu juga akan mendapat tips dari Garnier Skin Coach tentang cara mengatasi noda hitam dan keluhan kulit lain berdasarkan kondisi wajahmu.
Itu dia kebiasaan pemicu hiperpigmentasi dan solusi yang bisa kamu lakukan. Untuk informasi lebih lanjut seputar Garnier Bright Complete Vitamin C Ampoule Serum, kunjungi laman Garnier di sini.
Yuk tampil lebih pede tanpa filter atau makeup, #Don'tFakeItJustFixIt dengan Bright Complete Ampoule Serum.