Find Us On Social Media :

Biasanya Disepelekan, Mulai Sekarang Jangan Buang Gigi Susu Anak ke Atap Rumah Lagi, Ternyata Lewat Metode Ini Bisa Mencegah Serangan Jantung!

By Annisa Dienfitri, Minggu, 3 April 2022 | 14:55 WIB

Ilustrasi gigi susu pada anak

Laporan Wartawan Grid.ID, Annisa Dienfitri

Grid.ID - Sebelum berganti menjadi gigi permanen, semua orang memiliki gigi sementara yang disebut gigi susu.

Mengutip dari Bobo.ID, gigi susu akan tanggal sesuai dengan urutan gigi tumbuh saat masih bayi.

Beberapa ahli berpendapat bahwa gigi susu pertama yang akan tanggal biasanya gigi seri tengah bawah.

Gigi itu akan tanggal pada usia anak-anak, sekitar 5 - 6 tahun.

Nah, apabila sudah tanggal, ke mana biasanya membuang gigi susu?

Tak jarang orang menyarankan untuk membuang gigi susu yang tanggal ke atap rumah atau dikubur di dalam tanah.

Padahal, hal tersebut ternyata hanya mitos belaka.

Dilansir dari Intisari.ID, sebuah penelitian tentang gigi susu justru memberikan informasi tak terduga bagi dunia medis.

Baca Juga: Gak Usah Wara-wiri Keluar Duit ke Dokter Gigi, Coba pakai Cara ini untuk Bersihkan Karang Gigi sampai Rontok, ini Penjelasannya

Penelitian yang dilakukan Pusat Bioteknologi Amerika Serikat menyatakan bahwa melalui metode stem cell, gigi susu bisa membantu regenerasi pertumbuhan sel baru di bagian lain di dalam tubuh.

Hal tersebut disebabkan oleh kondisi gigi susu yang cenderung kurang terkena kerusakan lingkungan ketimbang gigi orang dewasa.

Sehingga, stem cell ini dapat membantu regenerasi pertumbuhan sel baru di bagian lain di dalam tubuh.

Bahkan, stem cell itu disebut dapat menggantikan proses sulit dalam mengakses sumsum tulang dari area lain tubuh untuk sel-sel induk.

Metode baru ini masih dalam pengembangan, berharap di tahun-tahun mendatang, dapat digunakan secara luas untuk membantu melawan kanker.

Selain itu, stem cell bisa menumbuhkan kembali sel-sel saraf di otak untuk mencegah kemungkinan serangan jantung.

Kegunaan lainnya human deciduous pulp stem cells (hDPSC) bisa untuk menumbuhkan tulang, meregenerasi hati, mengobati diabetes, dan mereproduksi jaringan mata.

Stem cell ini bisa didapat pada gigi susu yang berumur 10 tahun.

Dalam uji klinis di Tiongkok, gigi anak-anak digunakan untuk meregenerasi gigi baru yang telah tumbuh pada 30 pasien, tapi gigi baru ini belum berkembang sepenuhnya.

Baca Juga: ‘Padahal Belum Tentu Sakit’, Marshanda Ngaku Parno Tiap Kali ke Dokter Gigi, Begini 4 Cara Mengatasi Dental Phobia

Tahun lalu, mereka mengumumkan beberapa perkembangan bahwa itu dapat memperbaharui pembuluh darah dan koneksi saraf pada pulpa gigi dewasa.

Saat ini, apeksifikasi digunakan untuk mendorong pertumbuhan akar ketika gigi permanen rusak, tapi tidak menggantikan jaringan yang hilang dan pasien masih bisa mengalami gigi mati.

Apeksifikasi merupakan suatu perawatan endodontik yang bertujuan untuk merangsang perkembangan lebih lanjut atau meneruskan proses pembentukan apeks gigi yang belum tumbuh sempurna.

Hanya saja sudah mengalami kematian pulpa dengan membentuk suatu jaringan keras pada apeks gigi tersebut.

"Perawatan ini memberi pasien sensasi kembali di gigi mereka," tutur Songtao Shi dari University of Pennsylvania, yang diberitakan Penn Today pada September 2018.

"Jika Anda memberi mereka rangsangan hangat atau dingin, mereka bisa merasakannya, mereka punya gigi hidup lagi," ujarnya pada penelitian apeksifikasi menggunakan gigi susu anak.

"Sejauh ini kami memiliki data tindak lanjut selama dua, dua setengah, bahkan tiga tahun, dan telah menunjukkan itu adalah terapi yang aman dan efektif."

Setelah penelitian yang didukung oleh National Key Research and Development Program of China, the Natural Science Foundation of China, dan data contoh dari Penn Dental Medicine, Shi dan timnya berencana meneliti keberhasilan menggunakan sel induk dari gigi satu anak di gigi orang lain.

(*)