Laporan Wartawan Grid.ID, Ragillita Desyaningrum
Grid.ID – Pengacara kondang Hotman Paris Hutapea mengungkapkan titik terendah dalam hidupnya yang tak terlupakan.
Seperti yang diketahui, Hotman Paris adalah salah satu pengacara Indonesia yang sukses menangani kasus-kasus besar.
Bayaran Hotman Paris sebagai pengacara pun disebut-sebut mencapai milyaran rupiah untuk setiap kasusnya.
Tak mengherankan lagi jika Hotman Paris Hutapea seringkali memamerkan gaya hidupnya yang sangat mewah.
Kendati demikian, Hotman Paris mengaku selama hidupnya belum pernah merasakan kesulitan secara ekonomi.
Hal ini lantaran sejak ia masih kecil, Hotman Paris sudah hidup berkecukupan karena ayahnya seorang pengusaha mobil.
Namun, tak disangka-sangka, pembawa acara berusia 62 tahun ini juga pernah merasakan titik terendah dalam hidupnya.
Bukan soal finansial, Hotman Paris mengaku menyesal karena tidak terlalu memperhatikan ibunya sebelum meninggal dunia.
“Titik terendah waktu ibu saya meninggal,” kata Hotman, dalam tayangan program The Hotman di Trans TV pada Minggu (3/4/2022).
Walau semasa hidupnya, sang ibu seringkali menemani Hotman Paris berobat ke luar negeri, Hotman tidak pernah mengecek kesehatan ibunya.
“Dia (Ibu) temani saya ke dokter sampai ke Australia, ke Singapore, untuk check up (kesehatan) saya. Tapi dianya tidak pernah saya check up,” ujar Hotman.
Namun, Hotman berdalih bahwa ibunya memang tidak pernah mengeluh saat sakit sehingga ia tidak tahu.
Suatu hari, Hotman pun diberi kabar bahwa sang ibunda jatuh dari kamar mandi.
“Padahal, malamnya masih ngobrol-ngobrol dengan saya. Dia masih cerita, ‘di antara teman-teman, cuma saya yang masih sehat’. Jam 12 kami tidur, besoknya saya pergi ngantor, jam 5 sore dikasih tahu jatuh di kamar mandi,” lanjut Hotman.
Usut punya usut, ibunda Hotman Paris menderita hipertensi yang kemudian membuatnya jatuh di kamar mandi.
Setelah mendengar kabar tersebut, Hotman pun segera pergi ke rumah sakit, tapi sayangnya ibunda telah tiada.
“Saya kejar ke rumah sakit, (ternyata) sudah meninggal. Itu titik paling sedih,” tutur Hotman.
(*)