Grid.ID - Azan maghrib adalah waktu penting saat bulan Ramadan karena penanda untuk berbuka puasa.
Sayangnya, kejadian azan maghrib yang satu ini malah membuat banyak orang batal puasa sebelum waktunya.
Azan maghrib yang sangat dinantikan malah meleset dari perkiraan jadwal yang seharusnya.
Hal itu terjadi di Malaysia baru-baru ini.
Seorang penyiar radio terlalu cepat beberapa menit memutar azan maghrib.
Seperti diketahui, banyak orang menantikan azan melalui berbagai media seperti televisi atau radio, apalagi bagi mereka yang rumahnya jauh dari masjid.
Dikutip dari Astro Awani, seorang penyiar radio di Malaysia bernama Mohd Safwan itu tampak meminta maaf kepada publik.
Mohd Safwan telah melakukan kesalahan teknis dengan menyiarkan azan maghrib empat menit lebih awal di Tawau.
"Saya dengan rendah hati, secara pribadi, meminta maaf kepada masyarakat Tawau yang terkena dampak situasi ini," ujar Mohd Safwan.
Mohd Safwan mengakui bahwa kesalahan azan itu terjadi karena kecerobohannya sendiri.
"Kesalahan ini adalah kesalahan dari diri saya sendiri dan bukan RTM Tawau atau Tawau FM," papar Mohd Safwan.
Sekadar informasi, untuk wilayah Tawau waktu Maghrib adalah pukul 18.20 WIB.
Namun, penyiar tersebut mengumandangkan adzan pukul 18.16 WIB.
Alhasil, sebagian pendengarnya tidak sengaja membatalkan puasanya lebih awal.
Mohd Safwan yang juga berprofesi sebagai penyiar radio dalam acara Syoknya Hujung Minggu ini juga menambahkan bahwa yang baik itu datangnya dari Allah dan yang buruk itu datangnya dari diri sendiri.
Dianjurkan Nabi Muhammad, Berikut Manfaat Makan Kurma saat Buka Puasa
Kurma adalah sumber karbohidrat sederhana yang sangat baik dikonsumsi saat berbuka puasa.
Karbohidrat sederhana biasanya akan cepat mengganti energi yang hilang.
Apa saja manfaat makan kurma saat buka puasa?
Kurma adalah salah satu buah khas yang kerap dihidangkan saat berbuka puasa.
Kurma juga sering dikonsumsi sebagai makanan ringan.
Buah kecil asal Timur Tengah yang kerap jadi anjuran pertama saat berbuka puasa ternyata punya manfaat baik bagi kesehatan.
Mengandung kalori, karbohidrat hingga antioksidan, kurma disebut mampu menggantikan energi tubuh yang hilang selama berpuasa.
"Kurma adalah sumber karbohidrat sederhana yang sangat baik dikonsumsi saat awal berbuka. Karbohidrat sederhana biasanya akan cepat mengganti energi yang hilang. Untuk itu, konsumsi kurma sangat dianjurkan," ungkap Mirthasari Palupi SST, M. Kes., Ahli Gizi dari Akademi Gizi Karya Husada Kediri, Minggu (3/4/2022).
Menurutnya, saat berbuka puasa hendaknya konsumsi makanan secara bertahap dan pelan-pelan.
Yang pertama harus dikonsumsi adalah air putih.
Sebab, air putih disebut dapat menteralkan tubuh dan memberi hidrasi setelah puasa seharian.
Setelah minum air putih, kurma bisa dikonsumsi segera.
Saat berpuasa, sisa-sisa karbo yang tersimpan dalam hati dan otot dalam bentuk glikogen akan dipecah. Kemudian, glikogen yang sudah dipecah akan bekerja memenuhi kebutuhan energi harian.
"Saat berbuka dan sahur nanti kita makan kemudian makanan diolah tubuh, cadangan glikogen yang dipecah tadi kembali terisi. Digunakan untuk cadangan makanan dalam tubuh. Maka dari itu penting mengonsumsi karbohidrat sederhana seperti kurma. Sebab, proses penyerapannya cepat," tambahnya.
Perempuan yang akrab disapa Upi tersebut menambahkan, kendati kurma baik dikonsumsi sebagai makanan pembuka, ia mengimbau supaya tak berlebihan.
"Konsumsinya wajar saja, misal seperti yang dianjurkan dalam jumlah ganjil. Bisa 3,5 atau 7. Jangan karena kurma ini baik lalu satu kotak isi 500gram dihabiskan semua. Itu namanya balas dendam. Apapun yang berlebihan tidak baik," jelasnya.
Setelah konsumsi kurma dan memberi jeda tubuh untuk mengenali makanan setelah puasa seharian, Upi menyarankan untuk menyegerakan makan.
Makanan dengan gizi seimbang sangat disarankan.
"Karena saat puasa tubuh kehilangan banyak energi. Makan makanan dengan gizi seimbang dan minum air yang cukup. Supaya tubuh tetap bugar," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di TribunStyle.com dengan judul
Viral Radio Putar Azan Maghrib 4 Menit Lebih Awal, Banyak Pendengar Batal Puasa, Penyiar Minta Maaf
(*)