Namun, saat sebagian kelompok korban sedang memarkir motor, muncullah kelompok pelaku yang memaki dan sengaja membleyer motor.
Tak terima dengan makian tersebut, empat motor kelompok korban pun berusaha mengejar.
Tanpa diduga, ternyata lima orang dari kelompok pelaku sudah berbalik arah dan menunggu kelompok korban.
Salah satu orang mengayunkan gir yang sudah diikat pada kain untuk melukai kelompok korban.
Motor pertama bisa lolos, tapi ayunan gir tersebut mengenai Dafa Adzin Albasith, yang menjadi pembonceng motor kedua.
Akibat sabetan tersebut, Dafa pun jatuh dengan terluka parah di bagian wajah.
Ia ditemukan polisi yang sedang patroli sekitar pukul 02.10 WIB dan dibawa ke RSPAU Hardjolukito.
Namun sayang, nyawanya tak mampu diselamatkan.
Sempat ramai diberitakan sebagai korban klithih yang memang marak di Yogyakarta, polisi membantah hal tersebut.
Dikutip Grid.ID dari Kompas.com, dalam jumpa pers di Polresta Yogyakarta pada 5 April 2022, pihak kepolisian menyebutnya sebagai tawuran karena ada proses saling ejek.
"Untuk kasus kejahatan jalanan kasuistis kemarin lebih tepatnya tawuran, karena ada proses ketersinggungan ejek-ejekan dari dua kelompok," kata Dirreskrimum Polda DIY, Kombes Ade Ary Syam Indradi.
Dilansir dari Tribun Jogja, hingga kini, pelaku yang menganiaya Dafa belum tertangkap.
Polisi masih memeriksa 11 saksi dan 9 rekaman CCTV usai kejadian berlangsung.
(*)