Wanita bernama Azila itu mengatakan bahwa banyak dari mereka yang memakai kawat gigi untuk mengikuti tren mode.
Ia juga mengatakan bahwa sangat sedikit dari mereka yang benar-benar perlu merapikan gigi mereka.
Namun, seperti yang kita semua tahu, mendapatkan kawat gigi adalah hal yang cukup mahal untuk dilakukan.
Setelah mencari alternatif yang lebih murah, ia berhasil menemukan 'dokter gigi' yang menawarkan untuk melakukan pemasangan kawat gigi hanya seharga 190 ringgit (sekitar Rp 600 ribu).
Dia kemudian menyetujui biayanya dan memasang kawat gigi di rumahnya sendiri.
Namun, setelah seminggu, bibirnya mulai membengkak dan dipenuhi dengan nanah.
Dia juga menderita demam yang sangat tinggi dan akhirnya terbaring di tempat tidur selama tiga hari.
Setelah pergi ke 'dokter gigi' dan mengatakan tentang kondisinya, dokter hanya mengatakan bahwa itu adalah kejadian normal dan dia tidak perlu khawatir tentang hal itu.
Melihat betapa parah kondisinya, korban pergi ke klinik untuk memeriksakan gejala parahnya.
Hasilnya menunjukkan adanya beberapa infeksi bakteri yang disebabkan oleh kawat gigi palsu.
Gadis itu harus dirawat di bangsal rumah sakit selama dua hari.
Dia akhirnya pergi ke dokter gigi berlisensi untuk menghilangkan kawat giginya dan dikenakan biaya sejumlah 650 ringgit atau sekitar Rp 2,2 juta.
(*)