Laporan Wartawan Grid.ID, Annisa Dienfitri
Grid.ID - Gara-gara ikut tren pakai kawat gigi, seorang wanita muda nyaris merusak bentuk wajahnya sendiri.
Ya, bukan untuk merapikan susunan gigi, wanita muda ini ikut tren mengenakan kawat gigi demi bergaya.
Celakanya, wanita muda itu nekat mengenakan kawat gigi murah yang tidak dipasang oleh dokter gigi profesional.
Melansir Medical News Today dari Kompas.com, perawatan ortodontik kawat gigi biasanya dimulai antara usia 8 dan 14 tahun.
Dalam beberapa kasus, orang dewasa mungkin mempertimbangkan untuk memasang kawat gigi.
Kebanyakan orang mengalami rasa sakit selama beberapa hari saat pertama kali memasang kawat gigi.
Rasa sakit yang sama juga akan dirasakan selama beberapa hari setelah mengencangkan kawat gigi.
Namun, ketidaknyamanan tersebut akan hilang beberapa hari kemudian.
Mengutip dari WorldofBuzz (19/03/2019), seorang wanita nekat mengenakan kawat gigi palsu bukan untuk merapikan susunan gigi.
Wanita yang berasal dari Johor, Malaysia, mengakui bahwa dia ingin mengenakan kawat gigi karena semua teman dan rekannya banyak yang memakai behel.
Wanita bernama Azila itu mengatakan bahwa banyak dari mereka yang memakai kawat gigi untuk mengikuti tren mode.
Ia juga mengatakan bahwa sangat sedikit dari mereka yang benar-benar perlu merapikan gigi mereka.
Namun, seperti yang kita semua tahu, mendapatkan kawat gigi adalah hal yang cukup mahal untuk dilakukan.
Setelah mencari alternatif yang lebih murah, ia berhasil menemukan 'dokter gigi' yang menawarkan untuk melakukan pemasangan kawat gigi hanya seharga 190 ringgit (sekitar Rp 600 ribu).
Dia kemudian menyetujui biayanya dan memasang kawat gigi di rumahnya sendiri.
Namun, setelah seminggu, bibirnya mulai membengkak dan dipenuhi dengan nanah.
Dia juga menderita demam yang sangat tinggi dan akhirnya terbaring di tempat tidur selama tiga hari.
Setelah pergi ke 'dokter gigi' dan mengatakan tentang kondisinya, dokter hanya mengatakan bahwa itu adalah kejadian normal dan dia tidak perlu khawatir tentang hal itu.
Melihat betapa parah kondisinya, korban pergi ke klinik untuk memeriksakan gejala parahnya.
Hasilnya menunjukkan adanya beberapa infeksi bakteri yang disebabkan oleh kawat gigi palsu.
Gadis itu harus dirawat di bangsal rumah sakit selama dua hari.
Dia akhirnya pergi ke dokter gigi berlisensi untuk menghilangkan kawat giginya dan dikenakan biaya sejumlah 650 ringgit atau sekitar Rp 2,2 juta.
(*)