Grid.ID - Publik mungkin tak asing lagi dengan sosok Yati Surachman.
Ya, Yati Surachman merupakan artis senior Tanah Air yang memulai kariernya sejak tahun 1957.
Yati Surachman sendiri kerap memerankan tokoh seorang ibu atau nenek yang hidup dalam kesusahan.
Kendati kerap wara-wiri di layar kaca, siapa mengira artis lawas ini pernah mendapat perlakuan yang kuran mengenakkan lho.
Ia menceritakan perlakuan yang diterima artis senior dari beberapa rumah produksi yang diungkapkan dalam tayangan YouTube TRANS7 OFFICIAL pada Sabtu (11/07).
Saat bekerja sama dengan rumah produksi ia menceritakan merasa kurang dihargai.
Melansir GridStar.ID, "Ya, memang kita sangat sayangkan di Indonesia itu pemain-pemain yang sudah lama justru kurang dihargai. Justru honornya malah diinjak-injak, malah ada kesan mereka bilang 'masih untung dikasih kerjaan', gitu," ungkap Yati Surachman.
Pemeran film Satu Suro itu mencontohkan jika rumah produksi menggunakan pemain baru dibandingkan artis senior.
"Kalau kita pakai pemain baru untuk satu scene itu pasti produksi berhari-hari. Tapi, kalau kita yang sudah legend, mungkin cuma sekian jam. Jadi secara biaya produksi juga akan mengecilkan," ujar Yati Surachman.
Bak sudah jatuh tertimpa tangga, di tengah pandemi ini, Yati mengaku dirinya sempat mengalami sepi job.
Dirinya pun harus memutar otak lantaran tak ada pemasukan yang ada justru pengeluaran untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.