Laporan wartawan Grid.ID, Citra Kharisma
Grid.ID - Jasad bayi perempuan ditemukan di tempat pembuangan sampah di Jalan Karya, Kelurahan Tengah, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur.
Bayi malang tersebut ditemukan pada Kamis (7/4/2022) malam sekitar pukul 19.00 WIB oleh salah seorang petugas kebersihan yang sedang membersihkan lokasi.
Korban ditemukan dalam keadaan tangan yang masih menghisap jempol dan tali pusar yang masih menempel.
Bahkan, bayi malang tersebut masih mengenakan popok lengkap dengan balutan jaket berwarna merah maroon milik orang dewasa.
Sang ibu yang membunuhnya ternyata hamil di luar nikah. Usianya baru 20 tahun dan memilih menghabisi nyawa sang anak dengan cara disekap di bagian mulut saat menangis.
"Masih menghisap jempol. Dilihat dari kondisinya kemungkinan korban masih dalam keadaan hidup pas dibuang. Karena pakai popok juga."
"Masih ada bercak air ketuban juga di pakaian yang membungkus itu."
"Untuk kondisi bayi (fisiknya) sangat sehat, normal. Menurut ibu-ibu berat bayinya itu lebih dari tiga kilogram," ujar Arifin di Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (8/4/2022), dikutip dari Tribun Jakarta.com, Jumat (8/4/2022).
Diketahui bahwa sang pelaju RD telah melahirkan di gudang rumah tempatnya bekerja sebagai seorang asisten rumah tangga (ART).
Setelah melahirkan, pada Rabu (6/4/2022) pukul 04.00 WIB, pelaku langsung menghabisi nyawa sang putri.
Saat bayi tersebut menangis, RD langsung membekap mulutnya dengan keras hingga kehabisan oksigen.
"Bayinya dibunuh sesaat setelah dilahirkan dengan cara membekap mulutnya bayi dengan tangan karena bayi tersebut menangis," kata Kanit Reskrim Polsek Kramat Jati AKP Biher Harianja
RD diduga malu karena melahirkan anak di luar pernikahan.
Ia diduga telah mengandung sang anak sejak masih berada di kampung halamannya di Cianjur sebelum bertolak ke Jakarta untuk bekerja.
Setelah sang bayi kehilangan nyawanya, RD langsung membalut tubuh mungil sang anak dengan jaket merah maroon lalu dimasukan ke dalam plastik layaknya sampah.
Rencana bejatnya berjalan mulus, sampai tukang sampah menemui plastik tersebut.
Beruntung, sang petugas kebersihan juga ingat dari mana ia mengambil plastik sampah tersebut, yang ternyata berasal dari rumah tempat RD bekerja.
"Saat kita mengecek di ruang gudang rumah tercium bau amis anyir."
"Di lantai terdapat bercak darah. Dilakukanlah interogasi terhadap orang yang berada di rumah," ujar Biher, dikutip dari Tribun Jakarta.com.
(*)