Namun, saat ia bercerita terselip nama Bung Karno di pembicaraannya.
"Saya gini dik, kalau pagi itu masih ndak seberapa. (Tapi) tempe goreng atau telo goreng itu udah kenyang. Karena dulu Bung Karno di Irian ya makannya itu (telo) jadi saya ngikut Bung Karno," kata Mbah Waris seperti dikutip dari channel YouTube Cakbudi Official, Senin (8/9/2019).
Cak Budi yang mendengarkan cerita beliau lantas terkejut dengan apa yang ia ceritakan.
Cak Budi lantas menanyakan bagaimana kisah Mbah Waris di masa-masa perjuangan tersebut.
Mbah Waris lantas menjawab bahwa ia bekerja sebagai pengawal Bung Karno di masa ia hidup.
"Kita itu pengawalnya Bung Karno dik, jadi di mana Bung Karno ada kita kawal Bung Karno. Jadi Bung Karno turun di Wonokromo sampai Tugu Pahlawan kita kawal. Sudah blenger berjuang," tutur Mbah Waris.
Mbah Waris mengaku memiliki enam orang anak.
Ia pun menceritakan bahwa anaknya kini masih bersekolah di Surabaya.
Setiap harinya Mbah Waris akan berjualan koran di persimpangan lampu merah.
Ia pun mengaku berjualan koran hingga jam 10 atau sampai korannya ludes terjual.
Ketika ditanya lebih lanjut mengapa ia memilih untuk berjualan koran, Mbah Waris mengaku hanya pekerjaan inilah yang bisa ia lakukan karena terbatas fisiknya yang sudah renta.