Laporan Wartawan Grid.ID, Rizqy Rhama Zuniar
Grid.ID - Seorang pria di Batam berinisial NS nekat bawa senjata tajam saat datangi masjid di tempat tinggalnya.
Hal itu dilakukan NZ karena ia merasa terganggu dengan suara toa masjid yang bangunkan warga untuk sahur.
Kejadian ini terjadi di Masjid Al-Mu'minin, Kawasan Tanjung Uma, Kecamatan Lubuk Baja, Batam, Kepulauan Riau (Kepri), pada Minggu (10/4/2022).
Aksi NZ mendatangi masjid sambil membawa senjata tajam itu pun sempat beredar di media sosial.
Melansir dari TribunJogja.com, dalam video tersebut, NZ yang mengenakan sebo dan topi hitam, serta celana jeans pendek terlihat masuk ke dalam masjid.
Ia masuk ke dalam masjid sambil mengacungkan parang panjang dan berkata kasar kepada para jamaah.
Geram dengan aksi NZ, beberapa jemaah pun langsung menghampirinya dan terjadilah adu mulut dan saling dorong.
Beruntung, senjata tajam yang digenggam NZ saat itu berhasil direbut paksa meski sempat terjadi perdebatan hingga keluar masjid.
Petugas Polsek Lubuk Baja yang mengetahui video tersebut pun langsung mengamankan NZ.
Baca Juga: Sang Ayah Ngaku Sempat Diancam Putra Sulungnya dengan Senjata Tajam, Kini Terkuak Alasan Yoris Datangi Yosef Sambil Tenteng Golokol Budi Hartono mengatakan, permasalahan tersebut telah diselesaikan secara kekeluargaan.
“Pelaku sudah kami amankan dan permasalah ini sudah selesai secara kekeluargaan,” kata Budi yang dikutip Grid.ID dari Kompas.com, Senin (11/4/2022).
Kompol Budi mengatakan, pelaku nekat melakukan aksinya itu karena merasa terganggu dengan suara toa masjid yang membangunkan warga untuk sahur.
Kepada polisi, pelaku mengaku tidak bisa tidur karena terganggu suara toa yang dianggapnya bising saat membangunkan warga untuk sahur.
“Alasannya hanya itu, tidak ada niat lainnya," kata Budi.
"Namun saat ini permasalahan tersebut sudah dianggap selesai setelah kami pertemukan antara pelaku dengan jamaah Masjid Al - Mu’minin yang sempat berselisih paham karena didatangi NZ dengan membawa sajam,” jelasnya.
Kini, permasalahan antara pelaku dan para jamaah masjid telah diselesaikan secara kekeluargaan.
Selain itu, mereka juga sudah saling memaafkan.
(*)