Laporan Wartawan Grid.ID - Mentari Aprellia
Grid.ID - Naiknya berbagai kebutuhan pokok di Tanah Air belakangan ini membuat masyarakat resah.
Diawali dari minyak goreng yang harganya melambung tinggi, pemerintah akhirnya juga memutuskan untuk menaikkan harga Pertamax.
Dilansir dari Kompas.com, Selasa (12/4/2022), harga Pertamax di 34 provinsi resmi naik menjadi Rp 12.500 hingga Rp 13.000 sejak 31 Maret 2022.
Masih dilansir dari Kompas.com, pajak pertambahan nilai (PPN) pun naik menjadi 11 persen sejak 1 April 2022.
Hal ini rupanya menyebabkan harga sejumlah kebutuhan menjadi naik.
Keresahan akan berbagai barang kebutuhan yang naik rupanya tak hanya dirasakan masyarakat biasa.
Dalam sebuah video yang diunggah di akun Instagram @insta_julid pada Selasa (12/4/2022) pun tampak seorang anggota Brimob yang juga mengaku resah dengan kenaikan harga-harga barang pokok di Indonesia.
Polisi berseragam hitam ini rupanya sedang melakukan penjagaan atas demo mahasiswa yang dilaksanakan pada 11 April 2022 di Jakarta.
"Pasti berasa kenaikannya, ya?" tanya seorang mahasiswa.
Sang polisi pun menyampaikan bahwa apa yang menjadi suara rakyat sebenarnya juga menjadi suara nuraninya.
"Ya sangat lah. Sebenernya kan yang dikeluhkan sampean-sampean ini kan perwakilan juga lah dari hati nurani saya," kata polisi tersebut.
"Tapi mau gimana, mau ngelawan juga nggak bisa. Kita patuh, taat," lanjutnya.
Mahasiswa dengan jas merah kemudian mempertanyakan mengapa polisi sering dibenturkan dengan mahasiswa.
Polisi menjawab bahwa dalam tubuh Polri tidak ada intervensi.
Menurutnya, kemungkinan yang membenturkan adalah orang-orang yang memiliki kepentingan.
"Mungkin yang punya kepentingan lain lah, kaum-kaum atas sana," pungkas anggota Brimob tersebut.
Terkait beredarnya video tersebut, netizen pun mengapresiasi kejujuran sang anggota Brimob.
"Terima kasih pak atas kejujurannya," kata @ayunisaes.
"Bapaknya yang ngomong saya yang takut.. mugo-mugo selamet ya pak.. aamiin," tutur @mak.mpit yang mengkhawatirkan keselamatan polisi tersebut usai videonya tersebar luas.
(*)