Durasi puasa sendiri merupakan panjang siang astronomis yakni dari waktu terbit hingga terbenam Matahari, ditambahkan dengan durasi fajar nyata.
Maka tinggi Matahari untuk suatu lokasi bergantung kepada kedudukan Matahari saat itu.
Nah, inilah yang kemudian mempengaruhi durasi waktu puasa di setiap negara, ada negara dengan waktu puasa terlama di dunia, demikian juga ada negara yang menjalankan puasa dengan waktu tercepat.
“Negara dengan durasi berpuasa (waktu puasa) paling panjang adalah negara yang berkedudukan paling utara di hemister utara yakni Kanada,” kata Marufin.
Negara Kanada adalah sebuah negara di Amerika Utara yang memiliki 10 provinsi dan tiga wilayahnya terbentang dari Samudra Atlantik ke Samudra Pasifik, dan utara ke Samudra Arktik, yang meliputi 9,98 juta km persegi.
Sedangkan, negara yang memiliki durasi tercepat puasa dalam periode Ramadhan 1443 Hijriyah salah satunya Argentina.
Negara dengan durasi berpuasa paling pendek atau waktu puasa tercepat di dunia adalah negara yang berkedudukan paling selatan di hemisfer selatan.
Baca Juga: Tradisi Cucurak Jelang Ramadan, Lokasi yang Asri di Kebun Raya Bogor Bisa Jadi Pilihan!
Negara-negara tersebut antara lain Argentina (populasi muslim 1,9 persen penduduk), Chile (populasi muslim 0,02 persen penduduk), dan Selandia Baru (populasi Muslim 1,3 persen penduduk).
“Di Kota Rio Gallegos, Argentina, kota paling selatan di negara itu, durasi berpuasanya 13 jam, dengan durasi siang 11 jam,” katanya.
Fakta lain yang perlu diketahui bahwa pada Ramadan 2020, ada tiga negara yang menjalani puasa sampai 20 jam, loh.
Dikutip Grid.ID dari Tribun Timur, negara tersebut adalah Greenland, Norwegia, dan Finlandia.