Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Nasi sudah menjadi makanan pokok masyarakat di berbagai negara, termasuk Indonesia.
Nasi mengandung karbohidrat, kalori, dan protein yang sangat penting bagi tubuh.
Salah satu keunggulan nasi adalah bisa menjadi sumber energi.
Mengutip Bobo.id, dengan makan nasi, maka kita akan memenuhi kebutuhan energi yang dibutuhkan tubuh.
Kemudian, nasi juga bisa menyehatkan usus, loh.
Nasi mengandung serat khusus yang akan diubah menjadi asam lemak oleh tubuh.
Nah, asam lemak ini akan menjaga kesehatan usus kita.
Bahkan, bisa mengurangi risiko kanker usus besar.
Karena menjadi sumber energi dan kaya manfaat, tentunya nasi menjadi salah satu asupan penting saat sahur di Ramadan 2022, kan?
Di zaman modern seperti sekarang ini, kita sangat terbantu dengan adanya rice cooker untuk memasak nasi.
Akan tetapi, tidak sedikit orang yang masih belum paham tentang batas waktu maksimal penyimpanan nasi di dalam rice cooker.
Padahal, menyimpan nasi terlalu lama di rice cooker bisa berbahaya, loh.
Dilansir Grid.ID dari Lacademie via Kompas.com, ternyata maksimal penyimpanan nasi di dalam rice cooker adalah antara 10-12 jam.
Batas ini tergantung pada fitur keep warm (tetap hangat) yang ada pada rice cooker ketika menyimpan nasi.
Fitur ini biasanya akan otomatis aktif setelah beras matang atau menjadi nasi.
Pada saat itu, nasi yang dibiarkan di rice cooker akan aman dikonsumsi, bahkan jika spora tetap hidup.
Akan tetapi, semakin lama, maka akan semakin tinggi spora pecah dan merusak nasi.
Ketika fungsi keep warm memanaskan bagian bawah panci rice cooker, maka uap air dalam butiran nasi perlahan menguap.
Hal inilah yang akan membuat nasi kering.
Setelah uap air menguap semua, maka spora bakteri akan pecah dan berkembang biak.
Saat inilah nasi yang disimpan lama di rice cooker akan rusak dan tidak aman dikonsumsi.
Jadi, membiarkan rice cooker menyala selama 12 jam bukan hanya berbahaya untuk perangkat, tapi juga tidak aman bagi nasi yang hendak dikonsumsi.
(*)